Berita Viral

Viral Kisah Hanif Dipenjara usai Selundupkan Gadis Pakistan, Kini Jadi Guru Bahasa Inggris di Lapas

Kisah warga negara Pakistan, Hanif Ur Rahman sempat viral setelah menyelundupkan gadis 16 tahun dari negaranya untuk dijadikan istri ketiga.

(Dok.Lapas Nunukan)
Hanif Ur Rahman (mengenakan gamis) saat mengajar bahasa Inggris kepada WBP Lapas Nunukan Kaltara 

TRIBUNJABAR.ID - Kisah warga negara Pakistan, Hanif Ur Rahman sempat viral setelah menyelundupkan gadis 16 tahun dari negaranya untuk dijadikan istri ketiga.

Kini, Hanif menjadi guru Bahasa Inggris untuk para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara).

Kalapas Nunukan, Puang Dirham mengatakan, Lapas Nunukan mencoba memaksimalkan potensi, bakat dan keahlian WBP, untuk kebaikan bersama.

Baca juga: Pernah Ditolak 10 Kali, Kisah Cinta Mas Pur Tukang Ojek Pangkalan & Dwinda Ratna Kandas, Resmi Cerai

‘’Selain membina mental dan spiritual, Lapas juga ingin andil mencerdaskan Napi. Dan kebetulan, kami menjalin kerjasama dengan PKBM, sehingga ketika ada yang menguasai Bahasa Inggris, kita beri kesempatan untuk mengajarkannya kepada para penghuni Lapas,’’ujar Puang, Kamis (8/2/2024), dikutip dari Kompas.com.

Hanif juga tampak antusias saat mengajar penghuni Lapas yang kebanyakan berusia muda.

Terdapat 30 lebih WBP yang mengikuti kelas Hanif.

Para WBP diajarkan cara berinteraksi langsung dengan Bahasa Inggris.

’Kabupaten Nunukan merupakan beranda negeri yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Kita memandang penting Bahasa Inggris, karena begitu mereka bebas dari penjara, ada keahlian yang mereka miliki. Dan kami yakin, kedepan perusahaan butuh pekerja yang menguasai Bahasa Inggris,’’ujar Puang lagi.

Sekedar informasi, Hanif juga pernah kabur dari tahanan Imigrasi dan sempat buron itu memiliki kemampuan mengajar dan berpendidikan tinggi.

Metode belajar mengajar yang ia praktekkan, mudah difahami para WBP. Meski menjelaskan artikulasi Bahasa Inggris dengan Bahasa Indonesia yang terbata bata, hal tersebut justru menjadi keunikan, dan mengusir kebosanan bagi WBP yang ikut materi Hanif.

‘’Saat ini, yang ikut kelas Hanif sudah mulai bisa berinteraksi dengan Bahasa Inggris. Memang belum fasih, tapi untuk menceritakan profilnya masing-masing, mereka sudah dianggap mampu,’’kata Puang.

Lebih lanjut, Puang menegaskan, Lapas Nunukan ingin menguatkan kepercayaan diri para WBP ketika keluar penjara.

Menurutnya, kemampuan Bahasa Inggris akan menambah nilai tawar napi ketika bebas.

‘’Itu yang saya katakan. Kita ingin mengedukasi masyarakat bahwa semua manusia pernah khilaf dan melakukan dosa, seperti para WBP. Tapi mereka juga punya hak kembali ke masyarakat dan punya hak untuk berkarya dan dihargai layaknya masyarakat pada umumnya,’’kata Puang lagi.

‘’Intinya, ketika program itu baik dan mengedukasi, atau singkatnya memberi kehormatan bagi WBP saat keluar Lapas, kita tingkatkan,’’tegasnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved