Mengenal Operasi Bariatrik Untuk Pasien Penderita Obesitas
Hal ini dikarenakan dalam pembedahan bariatrik terdapat sensor lapar di lambung yang akan terangakat.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Siti Fatimah
"Terutama hal-hal yang berhubungan dengan lemak, misalnya kolesterol dan trigliserida. Akibat dari ketidakseimbangan tersebut menimbulkan gejala gangguan pankreas yang bisa menyebabkan diabetes, bobot tubuh diatas rata-rata, membuat jantung bekerja lebih keras dengan kadar lemak di dalam darah yang tinggi, menyebabkan darahnya lebih keras bekerjanya dalam memompa hingga jadi hipertensi," ujarnya.
Selain itu juga ketika ukuran perut membesar akan berdampak asam lambung jadi cepat naik. Ketika seseorang obesitas pun aktivitas fisik dengan bobot tubuh berlebihan akan terganggu seperti sendi lututnya biasanya akan teriritasi.
"Dampak dari hal tersebut pun akan membuat pasien lebih malas untuk olahraga karena olahraga jadi penderitaan tersendiri. Ketika kurang aktivitas olahraga malah menambah obesitas. Rantai itu yang harus diputus dalam pembedahan hingga akhirnya berat badan turun, pasien lebih energik, lebih semangat dan efek ujungnya pasien lebih sehat," ujarnya.
Sama seperti operasi pada umumnya, Dokter Reno pun mengingatkan setiap operasi pasti ada resikonya.
Namun dengan operasi bariatrik ini angka komplikasinya rendah, tim medis di Rumah Sakit Mayapada Bandung memiliki guideline dan SOP yang membuat resiko yang terkandung tidak terjadi.
Ardan Radio Gelar Senja Syahdu Vol. 6 di Laswi Heritage: Rayakan HUT ke- 35 |
![]() |
---|
Beredar Info Soal Penutupan Jalan, Pemkot Bandung Pastikan Hoaks |
![]() |
---|
Konser The Journey Continues Peterpan by Aloka Dipastikan Berjalan Aman Sesuai Jadwal |
![]() |
---|
From Bali to Bandung, Expat. Roasters Hadirkan Sensasi Beda Menikmati Kopi |
![]() |
---|
Aten Munajat Kembali Dipercaya Jadi Ketua Hamida Garut, Siap Bersinergi untuk 'Garut Hebat' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.