20 Rumah di Cirebon Terancam Erosi Sungai hingga Dihantui Ancaman Roboh

Rumah-rumah tersebut tersebar di beberapa Rukun Warga (RW) yang berada di sepanjang bibir sungai.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Cirebon/ Eki Yulianto
Rumah milik Sayuti di RT.01/01 di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, ambruk dan merusak hampir seluruh bagian rumahnya akibat erosi tanah yang ambles di pinggir sungai Benda Kerep. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON- Ancaman roboh menghantui 20 rumah di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, yang berada di tepi Sungai Benda Kerep.

Erosi yang disebabkan oleh tingginya intensitas hujan, terutama dari wilayah Kuningan, membuat aliran sungai meluas ke permukiman warga.

Lurah Argasunya, Mardiansyah mengungkapkan, sekitar 20 rumah berpotensi terancam akibat erosi tersebut.

Rumah-rumah tersebut tersebar di beberapa Rukun Warga (RW) yang berada di sepanjang bibir sungai.

Baca juga: Erosi Tanah di Pinggir Sungai Benda Kerep karena Hujan Deras, Rumah Warga Cirebon Ambruk

Ia juga menyoroti perlunya perhatian terhadap tanggul di sungai, khususnya di RW 11 yang memerlukan penanganan.

"Tanggul harus dibuat di kanan dan kiri," ujar Mardiansyah, Sabtu (3/2/2024).

Dalam upaya pencegahan, Mardiansyah terus mensosialisasikan pentingnya pencegahan bencana kepada masyarakat.

Termasuk ketentuan jarak bangunan dengan bibir sungai.

"Kami melakukan sosialisasi kepada RW atau RT, memberikan masukan bahwa jarak tanggul dengan rumah harus minimal 20 meter," ucapnya.

Terkait rumah yang sudah terdampak erosi, Mardiansyah menyebut, pihaknya telah melakukan assessment bersama dinas terkait, dengan bantuan BPBD dan TNI-Polri.

Assessment mencakup evakuasi barang-barang material yang masih bisa diselamatkan.

"Kami, bersama BPBD, melakukan evakuasi barang-barang material terlebih dahulu ke rumah warga yang terdampak (Kamis lalu)," ungkap Mardiansyah.

Diberitakan sebelumnya, hujan yang terus mengguyur kawasan Kota Cirebon belakangan ini memberikan dampak serius pada rumah warga.

Di Kampung Benda Kerep, rumah milik Sayuti di RT.01/01 ambruk dan merusak hampir seluruh bagian rumahnya akibat erosi tanah yang ambles di pinggir sungai Benda Kerep.

Rumah Sayuti hanya berjarak beberapa meter dari bibir sungai yang melintasi perkampungannya.

Menurut Muhammad Said (42), anak dari Sayuti, kejadian ambruknya rumah terjadi pada Rabu (31/1/2024) sore ketika hujan lebat melanda kampung.

Hujan lebat menyebabkan air sungai melebihi batas dan menyebabkan erosi.

"Saat kejadian, saya berada di Pamengkang, tidak di rumah. Orang tua juga tinggal di Pamengkang, sedang merawat orang tua yang sakit," ujar Said, Sabtu (3/2/2024).

Sebelumnya, rumah yang berada di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon itu sudah menunjukkan tanda-tanda retak, tetapi kejadian ini tetap tak terduga.

Setelah hujan, rumah mengalami ambruk total, terutama di kamar, kamar mandi dan ruang keluarga.

"Saya tidak menyangka kejadian ini akan menimpa rumah orang tua saya."

"Rumah ini biasanya ditempati oleh adik saya dan orang tua," ucapnya.

Said berharap mendapatkan bantuan, minimal untuk merenovasi bagian yang rusak.

Meskipun tidak perlu membangun ulang sepenuhnya, ia berharap rumah dapat dibuat layak pakai.

"Iya, kalau bisa dibantu, minimal direnovasi bagian yang rusaknya."

"Kalau pun tidak dibangun seluruhnya, tapi bisa layak pakai, itu sudah Alhamdulillah," harap dia.

Terakhir kali Said tidur di rumah tersebut adalah seminggu yang lalu ketika ia merawat orang tuanya.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved