Petani Ungkap Biang Kerok Banjir yang Rendam Sawah Puluhan Hektare di Indramayu, Gara-gara Proyek

Sedikitnya sawah 50 hektare di Desa Pranggong, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu, terendam banjir.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Giri
Tribun Cirebon/Handhika Rahman
Petani di Desa Pranggong, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu, memilih mencabuti padi yang sudah ditanam karena sawah terendam banjir, Senin (29/1/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Sedikitnya sawah 50 hektare di Desa Pranggong, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu, terendam banjir.

Genangan air itu sudah berlangsung tiga hari. Belum ada tanda-tanda surut.

Sawah di Desa Pranggong pun berubah bak lautan.

Menurut para petani, penyebab utama banjir adalah saluran pembuangan yang tidak bisa berfungsi normal.

Akibatnya, banjir terus berulang dalam tiga tahun ini, atau sejak proyek pembangunan saluran irigasi.

"Salurannya enggak jalan sejak ada proyek," ujar seorang petani, Camut (67), kepada Tribuncirebon.com, Senin (29/1/2024).

Camut menjelaskan, sebelum ada proyek, sawah di desa setempat tidak sampai terendam banjir seperti sekarang.

Aliran air ke saluran pembuangan normal. Air hujan tidak sampai menggenang kecuali jika hujan yang turun intensitasnya deras.

Baca juga: Pilu Petani di Indramayu, Baru Saja Tanam Padi tapi Sawah Malah Terendam Banjir

Menurut Camut, ada tiga saluran pembuangan yang ada di areal sawah setempat. Dari tiga itu, hanya satu yang lancar.

"Jadi selama tiga tahun ini, hujan sedikit banjir, hujan sedikit banjir. Ya sejak ada proyek itu saja," ujar dia.

Camut menyampaikan, berdasarkan informasi yang diterima petani, proyek pembangunan tersebut kemungkinan baru selesai pada 2027.

Namun, untuk sementara, petani berharap kepada pemerintah agar saluran pembuangan di areal sawah mereka bisa dibuka lebar.

Baca juga: Viral, Momen Pilu Bocah Bangunkan Ibu yang Sudah Terkapar Meninggal Dunia, Terus Panggil Mamah

Dia berharap proyek bisa berjalan namun jangan sampai menutup saluran pembuangan sawah petani.

"Kalau nunggu selesai kan lama. Untuk sementara kami minta agar saluran pembuangannya jangan ditutupi," ujar dia.

Lurah Pranggong, Warsono, membenarkan saluran pembuangan yang tidak berfungsi normal menjadi biang kerok banjir melanda areal sawah petani.

Warsono menyampaikan, kondisi itu terjadi sejak dimulainya proyek pembangunan saluran irigasi oleh BBWS.

"Itu proyek BBWS, proyek saluran irigasi," ujar dia. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved