Guru BK di Ciranjang Cianjur yang Dituduh Lakukan Pelecehan kepada Siswinya Ancam Lapor Balik

YE (42), guru BK di Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, mengancam akan melaporkan siswinya karena telah menudingnya melakukan dugaan pelecehan.

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Fauzi Noviandi
Rekaman CCTV yang memperlihatkan ujian asesmen di SMAN 1 Ciranjang, Cianjur, Rabu (24/1/2024). 

Laporan Kontibutor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - YE (42), guru BK di Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, mengancam akan melaporkan siswinya karena telah menudingnya melakukan dugaan pelecehan.

"Jika tuduhannya tidak terbukti, kami akan lapor balik dengan undang-undang yang berlaku, bisa pencemaran nama baik. Karena klien saya merasa sangat sangat dirugikan," kata kuasa hukum YE, Topan Nugraha, kepada wartawan, Jumat (26/1/2024).

Menurutnya, kliennya merasa dirugikan karena nama baiknya telah hancur dan kariernya pun terancam setelah dilaporkan atas dugaan pelecehan seksual.

"Kasus dugaan pelecehan tersebut sudah tersebar di grup-grup percakapan sekolah-sekolah lain. Bahkan sampai kantor cabang dinas (KCD) mengetahui soal dugaan kasus pelecehan ini," ucapnya.

YE mengaku, akibat dilaporkan telah melakukan pelecehan, ia merasa tertekan dan stres serta terkena mental.

"Jujur mental saya kena, tertekan, stres juga. Tapi mau bagaimana lagi karena sudah ada laporan, meskipun saya merasa tak melakukan, tapi saya ikuti saja prosedur yang berlaku di kepolisian," ucapnya.

Sebelumnya, SD (18), siswi SMAN 1 Ciranjang, Kabupaten Cianjur, menjadi korban pelecahan seksual yang diduga dilakukan oknum guru Bimbingan Konseling (BK) di sekolah tersebut.

Diduga pelecahan seksual tersebut dilakukan saat korban tengah mengikuti ujian asesmen atau minat bakat pada Rabu (8/11/2023).

SPF (24), kakak korban, menjelaskan, saat itu adiknya tengah mengikuti ujian minat bakat di lab komputer dan mendapatkan meja paling pojok dengan diawasi lima orang guru.

"Saat mulai pelaksanaan ujian minat bakat, guru lain berkeliling, terduga pelaku sempat menghampiri adik saya dengan menanyakan, dan tidak ada curiga apa pun," katanya.

Tidak lama kemudian, kata dia, empat orang guru sebagai mengawas ujian minat bakat tersebut keluar dari ruangan dan terduga pelaku, yaitu YE, kembali mendekat dan berdiri di belakang tempat SD duduk.

"Saat itu adik saya tidak terlalu menghiraukannya karena sedang fokus ujian. Awalnya adik saya merasa biasa-biasa saja, tapi oknum guru BK tersebut mulai mengelus-elus punggung selama beberapa menit. Saat itu baru adik saya mulai tidak merasa nyaman," katanya.

Ia mengatakan, terduga pelaku beberapa kali mengelus-ngelus punggung SD dan sempat menanyakan soal ujian yang dikerjakan adiknya tersebut.

"Saat itu tangan terduga pelaku mulai menyentuh bagian sensitif adik saya, yaitu dengan menyentuh dan meremas payudara sebelah kiri."

"Namun pada saat itu adik saya tidak berani berontak karena merasa ketakutan dan terancam," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved