Maruarar Sirait Keluar PDIP

150 Kader TMP Majalengka yang Mundur Belum Tentukan Dukungan di Pilpres 2024, Tunggu Maruarar Sirait

Keputusan itu diambil setelah mantan ketua umum DPP TMP Maruarar Sirait mengundurkan diri dari partai berlogo banteng moncong putih tersebut.

|
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Ahmad Imam Baehaqi
Bendahara TMP Kabupaten Majalengka, Dena M Ramdan (kedua dari kanan), saat menyerahkan seragam TMP sebagai simbolis pengunduran diri kepada perwakilan pengurus di Sekretariat DPC PDIP Kabupaten Majalengka, Jalan Pemuda, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Selasa (16/1/2024). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRUBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Sebanyak 150 kader Taruna Merah Putih (TMP) Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, menyatakan mundur, Selasa (16/1/2024).

Mereka mengembalikan seragam organisasi sayap partai itu ke Sekretariat DPC PDIP Kabupaten Majalengka, Jalan Pemuda, Kecamatan/Kabupaten Majalengka.

Keputusan itu diambil setelah mantan ketua umum DPP TMP Maruarar Sirait mengundurkan diri dari partai berlogo banteng moncong putih tersebut.

Bendahara TMP Kabupaten Majalengka, Dena M Ramdan, mengatakan, langkah selanjutnya dari 150 kader yang telah mengundurkan diri ialah menunggu arahan lebih lanjut dari Maruar Sirait.

Termasuk dalam dukungan terhadap salah satu pasangan calon di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 yang saat ini belum diputuskan para eks kader TMP Kabupaten Majalengka.

"Untuk hal itu (dukungan di Pilpres 2024), kami menunggu arah politik Bang Ara dan Pak Jokowi yang menjadi panutan kami," kata Dena M Ramdan saat ditemui di Sekretariat DPC PDIP Kabupaten Majalengka, Selasa (16/1/2024).

Pihaknya memastikan, akan mengikuti apa pun keputusan yang diambil dua sosok yang dijadikan panutan oleh 150 kader TMP Kabupaten Majalengka yang hari ini menyatakan mundur.

Karenanya, ia bersama 150 kader tersebut berpamitan ke PDIP yang selama ini telah membesarkannya hingga menjadi sosok seperti sekarang.

Pasalnya, ia tidak menginginkan untuk bermain dua kaki, sehingga mengambil sikap politik yang tegas termasuk mundur sebagai kader organisasi sayap PDIP.

Dena pun ingin memberikan contoh kepada generasi muda mengenai jiwa ksatria dalam berpolitik yang tetap konsisten, dan tegak lurus pada satu tujuan.

"Pengunduran diri ini harus menjadi contoh, dan teladan bagi teman-teman kalangan pemuda untuk tidak bermain dua kaki dalam berpolitik," ujar Dena M Ramdan. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved