Banjir Kota Bandung

Pengungsi Korban Banjir Braga Bandung Tak Kekurangan Makanan, tapi Ingin Segera Kembali ke Rumah

Tiga roda penjual bubur kacang dibeli Camat Sumur Bandung dan Kapolsek Sumur Bandung  khusus untuk korban banjir.

Penulis: Tiah SM | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/ Nazmi Abdurrahman
Warga Kampung Braga mengungsi akibat banjir bandang. Para pengungsi berharap tanggul segera diperbaiki karena jika hujan kembali datang dipastikan air akan masuk kembali ke dalam rumah.  

TRIBUNJABAR.ID , BANDUNG - Para pengungsi korban banjir di Gang Affandi Braga yang tidur di Taman Kanak Kanak Braga tak kekurangan makanan.

Pantauan Tribun sejak pukul 07.00 sudah antre bubur kacang dan roti, Jumat (12/01/2024).

Tiga roda penjual bubur kacang dibeli Camat Sumur Bandung dan Kapolsek Sumur Bandung  khusus untuk korban banjir.

Tak hanya itu Dapur Umum dari Dinas Sosial Kota Bandung sudah sibuk menyiapkan nasi goreng telor untuk makan pagi.

Kepala Dinas Sosial Kota Bandung Sonny Bachtiar mengatakan dapur umum masak nasi tiga kali untuk korban banjir tiga kali makan.

"Pagi nasi goreng telor, siang nasi ayam dan sayur dan makan malam sama ikan dan sayur," ujarnya. 

Sejumlah titik di Kota Bandung mengalami banjir karena Sungai Cikapundung yang meluap pada Kamis (11/1/2024) sore.
Sejumlah titik di Kota Bandung mengalami banjir karena Sungai Cikapundung yang meluap pada Kamis (11/1/2024) sore. (Istimewa)

Ai (30) berharap rumahnya segera bersih karena tidur di pengungsian kurang nyaman terlalu banyak orang.

"Anak saya tak bisa tidur kasihan, saya bisa terima karena ini musibah tapi anak anak tidak mengerti," ujarnya.

Para pengungsi berharap tanggul segera diperbaiki karena jika hujan kembali datang dipastikan air akan masuk kembali ke dalam rumah. 

"Masalah  makanan cukup banyak, kami butuh pokok sekali pakai untuk bayi," ujar AI.

Tak hanya Ai korban banjir lainnya juga berharap bisa kembali ke rumahnya yang saat ini penuh lumpur.

"Banjir kemarin luar biasa air dan lumpur masuk rumah,  banjir besar pernah terjadi tahun 2007," ujar Iwan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian membuka posko Kesehatan untuk korban banjir di depan Hotel Gino Peruci.

"Posko Kesehatan untuk sementara di mobil Ambulans karena tak ada tempat lagi, kondisi masih darurat," ujar Anhar.

Anhar mengatakan,  belum ada warga yang sakit  mungkin masih sibuk beres beres pasca banjir.

"Biasanya korban banjir berobat setelah dua tiga hari pasca banjir, sakit pegel pegel, gatal dan diare," ujar Anhar.

Recovery Lama

Warga Gang Affandi, Kampung Braga, Kota Bandung, bergotong royong membersihkan lumpur sisa banjir bandang yang terjadi pada Kamis (11/1/2024) sore.

Menurut pantauan, kondisi air sudah surut hanya menyisakan lumpur tebal di jalan dan rumah warga. 

Di lokasi juga terlihat sudah ada beberapa posko pengungsian yang ditempati warga terdampak banjir.

"Di posko ada pengobatan, ada makanan dan minuman," ujar Bendahara RW 8 Kelurahan Braga, Tonny Sambas (69), Jumat (12/1/2024).

Tonny mengatakan, banjir besar yang menerjang kawasan Jalan Braga merupakan kejadian kedua. 

Sebelumnya, bencana serupa pernah terjadi pada 2004.

Berkaca dari pengalaman beberapa tahun silam, proses recovery atau pemulihan kemungkinan bakal berlangsung lama.

"Saya lahir di sini, ini keduakalinya (terjadi banjir). Gede seperti ini kalau enggak salah tahun 2004," ucapnya.

Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin, menyebut terdapat sekitar 400 kepala keluarga (KK) yang terdiri atas 857 jiwa yang terdampak akibat banjir di Jalan Braga.

"Intinya kita harus berhati-hati dalam cuaca seperti ini. BMKG sudah mengingatkan, curah hujan ekstrem ini ya ini lebat sangat lebat intensitasnya," ujar Bey saat mengunjungi lokasi.

Dia juga menekankan, perbaikan tanggul Sungai Cikapundung yang jebol selesai pada hari ini. (tiah sm)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved