Alasan BMKG Perihal Penamaan Sesar Sumedang, Daryono Ungkap Ada Pesan Khusus
Daryono mengungkap alasan penamaan Sesar Sumedang untuk sesar aktif penyebab gempa bumi di akhir tahun 2023.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
Laporan Kontributor TribunJabar.id, Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, mengungkap alasan penamaan Sesar Sumedang untuk sesar aktif penyebab gempa bumi di akhir tahun 2023.
Dia menjelaskan alasannya dalam webinar "Kupas Tuntas Gempa Sumedang M4,8 pada 31 Desember 2023" yang berlangsung Kamis (11/1/2024).
Pada webinar itu terungkap banyak hal dari berbagai bidang kajian tentang gempa di Sumedang.
Gempa di Sumedang dipicu oleh sesar aktif yang hingga sekarang ini belum bisa dipastikan sesar yang mana yang gerakannya mengamplifikasi menjadi gempa bumi yang menimbulkan kerusakan.
Baca juga: BMKG Sebut Gempa Sumedang Pengulangan Gempa Puluhan Tahun Lalu, Begini Penjelasan Daryono
Namun, muncul temuan-temuan tentang sesar baru yang melintasi pusat Kota Sumedang. Seperti juga sesar di daerah lain, sesar ini dinamakan Sesar Sumedang.
Apa alasan penamaan itu?
Daryono mengatakan, nama sesar diambiul dari nama daerah yang dilintasinya agar menjadi pengingat bahwa di daerah itu ada sesuatu yang berisiko.
Baca juga: BREAKING NEWS Malam Ini Gempa Kembali Guncang Sumedang, Episentrumnya 20 KM dari Jatinangor
"Merujuk tempat yang berisiko, sehingga memuat pesan kesiapsiagaan," kata Daryono dalam webinar yang diselengarakan BMKG, dikutip dari laman YoutTube siaran webinar itu, Kamis.
Gempa Sumedang merupakan jenis gempa dangkal, di mana seluruh pelepasan energi terkonsentrasi pada daerah lokal. Gempa terjadi di tanah yang lunak, sehingga memperbesar amplifikasi dan dampak.
Sebelumnya, di Kota Sumedang, tidak ada yang mencolok akan potensi gempa, namun hal itu ternyata memendam potensi merusak.
Baca juga: Gempa Kembali Guncang Sumedang, Tadi Malam, Diduga Dipicu Sesar Aktif yang Melintasi Kota
Gempa di Sumedang saat ini belum bisa terpetangan secara gamblang. Menurut Daryono, sama seperti gempa Solok, Ambon, Flores, Ampana, dan Cianjur, yang seluruhnya belum terpetakan.
Sesar Sumedang baru diduga sebagai pemicu. Sesar ini sejauh yang bisa tersingkap membentang dari utara ke selatan melintas ke Kota Sumedang.
Maka, sesar itu dinamakan Sesar Sumedang sebagai pesan agar warga Sumedang, khususnya, waspada akan adanya risiko karena tinggal di atas petahan bumi.
"Penamaannya sama seperti Sesar Palu, Sesar Sorong, Sesar Aceh, Sesar Semarang, Sesar Ungaran, dan Sesar Lembang," katanya. (*)
Balita di Sumedang Selamat dari Maut, Temukan Ular Kobra Sepanjang 4 Meter di Atas Kasur |
![]() |
---|
Belasan Rumah di Sukabumi Rusak akibat Gempa Bumi, Alami Retak-retak |
![]() |
---|
Gara-gara Cuaca, 120 Pilot Paralayang Batal Terbang di Bukit Batu Dua Sumedang Hari Ini |
![]() |
---|
26 Perempuan Penerbang Paralayang Ikut Tanding di West Java Paragliding Championship 2025 |
![]() |
---|
Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Bakal Terjadi di Jawa Barat Dalam Sepekan ke Depan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.