6 Ayat Dalam Al Quran Bicara Gempa Bumi, Surat Al Mulk 16 Hingga Al Waqiah Ayat 4, Lengkap Tafsirnya
Ayat dalam Al Quran banyak membahas kejadian gempa bumi, termasuk gempa Sumedang. Di antaranya ada di Surah Al Mulk Ayat 16 dan Surah Al-Waqiah 4.
Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Guncangan gempa Sumedang dan daerah lain menjadi pelajaran bagi umat Islam bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang maha berkuasa.
Informasi terbaru, BMKG menyebut gempa Sumedang disebabkan karena adanya lempeng yang terangkat.
Lempeng itu kemudian disebuat dengan nama "sesar Sumedang."
Bagaimana Al Quran, kitab panduan hidup umat Islam membahas soal gempa bumi, termasuk gempa Sumedang?
Al Quran adalah pedoman hidup umat Islam, selain panduan soal akidah, hukum, sejarah, cara beribadah, juga terdapat ilmu pengetahun yang di dalamnya membahas soal kejadian gempa bumi.
Baca juga: Gempa di Sumedang Berasal dari Sesar Sumedang, Dosen Teknik Geologi Unpad Sebut Soal Definisi Ini
Banyak ayat Al Quran yang menceritakan soal gempa bumi.
Allah SWT menjadikan gempa bumi, di antaranya agar manusia kembali beriman kepada Allah SWT dan menjalankan amal saleh.
Dalam ayat- ayat gempa juga dijelaskan bahwa gempa dapat membuat kerusakan dahsyat di bumi.
Umat manusia diharapkan dapat mengambil pelajaran dari peristiwa gempa bumi, termasuk gempa Sumedang.
Yakni, beriman kepada Allah bahwa Dia adalah sang maha kuasa atas segala sesuatu.
Selanjutnya, manusia mestinya ramah terhadap bumi dan tidak melakukan kerusakan.

Berikut adalah sejumlah ayat Al Quran yang membahas soal gempa bumi, lengkap dengan tafsir Al Quran yang dikutip dari tafsir Al Quran Kemenag RI:
ءَاَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَاۤءِ اَنْ يَّخْسِفَ بِكُمُ الْاَرْضَ فَاِذَا هِيَ تَمُوْرُۙ
Arab latin: A amintum man fis-samā`i ay yakhsifa bikumul-arḍa fa iżā hiya tamụr
Artinya: “Sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan membuat kamu ditelan Bumi ketika tiba-tiba ia terguncang?“ (QS Al Mulk: 16)
Tafsir dan makna ayat menurut Kementerian Agama RI:
Dalam ayat ini, Allah Swt memperingatkan orang-orang kafir tentang azab yang akan menimpa mereka, apabila mereka tetap bertahan dalam kekafiran. Peringatan ini diberikan-Nya karena orang-orang kafir seakan-akan merasa akan bisa terhindar dari siksa Allah yang akan ditimpakan kepada mereka, bahkan mereka merasa telah mendapat rahmat, yaitu kesenangan duniawi yang sedang mereka rasakan. Tanda-tanda kekafiran itu terlihat pada sikap, tindakan, dan tingkah laku mereka.
2. Surah Al-Waqiah Ayat 4
اِذَا رُجَّتِ الْاَرْضُ رَجًّاۙ
Arab latin: Iżā rujjatil-arḍu rajjā
Artinya: “Apabila Bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya.” (QS. Al-Waqiah: 4)
Tafsir dan makna ayat menurut Kementerian Agama RI:
Ayat ini menjelaskan bahwa pada hari kiamat nanti akan ada gempa bumi yang sangat dahsyat dengan guncangan-guncangan yang hebat di segenap pelosok Bumi. Gempa ini akan menghancurkan benteng-benteng dan gunung-gunung, merobohkan rumah-rumah dan bangunan-bangunan, serta apa saja yang terdapat di permukaan Bumi.
3. Surah Al Zalzalah ayat 1
اِذَا زُلْزِلَتِ الْاَرْضُ زِلْزَالَهَاۙ
Arab latin: Iżā zulzilatil-arḍu zilzālahā
Artinya: “Apabila Bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat.”(QS. Al-Zalzalah: 1)
Tafsir dan makna ayat menurut Kementerian Agama RI:
Ayat ini menunjukkan tentang dahsyatnya kejadian gempa bumi pada saat itu. Ayat ini dimaksudkan untuk menarik perhatian orang-orang kafir agar memikirkan dan merenungkannya.
Seakan-akan dikatakan kepada mereka bahwa apabila bumi sebagai benda padat bisa bergeletar dengan dahsyat pada hari itu, maka mengapa mereka sendiri tidak mau sadar dari kelalaian dengan meninggalkan kekafirannya?
4. Surah Al-‘Ankabut Ayat 37
فَكَذَّبُوْهُ فَاَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دَارِهِمْ جٰثِمِيْنَ ۙ
Arab latin: Fa każżabụhu fa akhażat-humur-rajfatu fa aṣbaḥụ fī dārihim jāṡimīn
Artinya: “Mereka mendustakannya (Syu-‘aib), maka mereka ditimpa gempa yang dahsyat, lalu jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal mereka.” (QS. Al-‘Ankabut: 37)
Tafsir dan makna ayat menurut Kementerian Agama RI:
Ayat ini turun untuk umat Nabi Syu-‘aib yang durhaka dan tidak menerima nasihat Nabi Syu-‘aib yang menyuruh mereka untuk menyembah Allah Swt. Mereka malah mendustakan nasihat Nabi Syu-‘aib. Kemudian, berlakulah sunah Allah. Ketika mereka dengan terang-terangan mengingkari Syu-‘aib setelah diberi peringatan berulang-ulang, maka tibalah waktunya Allah mengazab mereka.
Bumi tempat kediaman mereka diguncang gempa yang menggetarkan dan menghancurkan tanah kediaman mereka. Mereka lalu mati jungkir balik dan ditelan bumi, tanpa bergerak lagi. Cerita lebih lengkap tentang Nabi Syuaib telah disebutkan pula oleh Tuhan dalam ayat-ayat lain, yaitu pada QS Al-A’raf: 88-93, QS Hud: 87-94, dan QS Asy-Syu’ara’: 176-190.
5. Surah Al-A’raf Ayat 78
فَفَاَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دَارِهِمْ جٰثِمِيْنَ
Arab latin: Fa akhażat-humur-rajfatu fa aṣbaḥụ fī dārihim jāṡimīn
“Lalu datanglah gempa menimpa mereka, dan mereka pun mati bergelimpangan di dalam reruntuhan mereka.” (QS Al-A’raf: 78)
Tafsir dan makna ayat menurut Kementerian Agama RI:
Setelah mereka (orang-orang yang menyombongkan diri) menantang Nabi Saleh dengan menuntut azab Allah yang dijanjikan, maka Allah membela Rasul-Nya dan pengikut-Nya.
Ayat ini menerangkan azab Allah yang diturunkan kepada mereka berupa gempa dan petir yang dahsyat yang menggetarkan jantung manusia, mengguncangkan Bumi bagaikan gempa besar yang menghancurkan semua bangunan, sehingga mereka semuanya binasa.
Tentulah petir tersebut tidak seperti biasa, tetapi petir yang luar biasa yang khusus ditimpakan kepada mereka sebagai azab atas kedurhakaan kaum tsamud.
6. Surah Al-A’raf Ayat 155
وَاخْتَارَ مُوْسٰى قَوْمَهٗ سَبْعِيْنَ رَجُلًا لِّمِيْقَاتِنَا ۚفَلَمَّآ اَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ قَالَ رَبِّ لَوْ شِئْتَ اَهْلَكْتَهُمْ مِّنْ قَبْلُ وَاِيَّايَۗ اَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ السُّفَهَاۤءُ مِنَّاۚ اِنْ هِيَ اِلَّا فِتْنَتُكَۗ تُضِلُّ بِهَا مَنْ تَشَاۤءُ وَتَهْدِيْ مَنْ تَشَاۤءُۗ اَنْتَ وَلِيُّنَا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الْغٰفِرِيْنَ
Arab latin: Wakhtāra mụsā qaumahụ sab’īna rajulal limīqātinā, fa lammā akhażat-humur-rajfatu qāla rabbi lau syi`ta ahlaktahum ming qablu wa iyyāy, a tuhlikunā bimā fa’alas-sufahā`u minnā, in hiya illā fitnatuk, tuḍillu bihā man tasyā`u wa tahdī man tasyā`, anta waliyyunā fagfir lanā war-ḥamnā wa anta khairul-gāfirīn
Artinya: “Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohon tobat kepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan. Ketika mereka ditimpa gempa bumi, Musa berkata, “Ya Tuhanku, jika Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? (Penyembahan terhadap patung anak sapi) itu hanyalah cobaan dari-Mu. Engkau menyesatkan siapa yang Engkau kehendaki dengan cobaan itu dan Engkau memberi petunjuk siapa yang Engkau kehendaki.287) Engkaulah Pelindung kami. Maka, ampunilah kami dan berilah kami rahmat. Engkaulah sebaik-baik pemberi ampun.” (QS. Al-A’raf: 155)
Tafsir dan makna ayat menurut Kementerian Agama RI:
Nabi Musa memilih tujuh puluh orang dari pemuka kaumnya yang terbaik untuk memohon tobat kepada Allah di Bukit Sinai. Namun sesampainya di tempat itu, mereka (yang berbuat keburukan) menyatakan tidak akan beriman kepada Musa sampai dia memperlihatkan kepada mereka Tuhan yang pernah berbicara kepadanya.
Ketika itu mereka ditimpa gempa bumi yang dahsyat, sampai mati semuanya, dan Nabi Musa memohon kepada Allah sambil menengadahkan diri. Perbuatan mereka membuat patung anak sapi dan menyembahnya itu adalah suatu cobaan dari Allah untuk menguji mereka, siapa yang sebenarnya kuat imannya dan siapa yang masih ragu-ragu.
Orang yang lemah imannya itulah yang mengikuti Samiri dan menyembah patung anak sapi itu, tetapi orang yang kuat imannya tetap dalam keimanannya.
gempa Sumedang
ayat Al Quran
ayat gempa
Surah Al Mulk Ayat 16
Surah Al Waqiah Ayat 4
gempa bumi
Allah SWT
Al Quran
Menengok Simulator Gempa AVS dari Bandung untuk Edukasi Tanggap Bencana Berbasis Kendaraan |
![]() |
---|
BPBD Ingatkan Potensi Gempa Sesar Lembang di Bandung Raya, Bahaya Jika Bangunan Tak Tahan Guncangan |
![]() |
---|
Gempa Bumi 4,7 SM Guncang Sukabumi, Hingga Pagi Ini Belum Ada Laporan Kerusakan |
![]() |
---|
Gempa Bumi M4,7 Guncang Sukabumi, BMKG Belum Terima Laporan Kerusakan |
![]() |
---|
Gempa Magnitudo 4,6 Mengguncang Sukabumi, Warga Bogor Ungkap Kesaksian Ikut Rasakan Getarannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.