Warga Lembang Meninggal Dunia Setelah Terperosok ke Dalam Septictank Saat Sedang Masak di Dapur
Seorang warga meninggal dunia setelah terperosok ke dalam septictank di rumahnya, Kampung Binahurip, RT 04/09, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Seorang warga meninggal dunia setelah terperosok ke dalam septictank di rumahnya, Kampung Binahurip, RT 04/09, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Minggu (7/1/2024) malam.
Korban yang diketahui atas nama Suryati (54) tersebut terperosok ke dalam septictank yang berada di dapur rumahnya pada pukul 18.30 WIB hingga dia tidak bisa diselamatkan karena lobang septictank itu cukup dalam.
Kapolsek Lembang, Kompol Hadi Mulyana mengatakan, kejadian tersebut bermula saat korban sedang memasak di dapur, kemudian dia menginjak lantai dapur yang di bawahnya terdapat septictank.
"Lantai yang dipijak korban ambruk dan korban masuk kedalam lubang septictank dengan kedalaman 6 meter," ujarnya saat dihubungi, Minggu (7/1/2024) malam.
Setelah kejadian tersebut, kata Hadi, menantu korban yang bernama M fajar berusaha untuk menolong dengan cara masuk ke dalam septictank menggunakan tangga dan mengikat korban dengan tali.
"Kemudian dia meminta bantuan kepada bapak Enen untuk menarik tali tersebut, namun dikarenakan talinya tidak kuat, bapak Enen langsung meminta pertolongan kepada tetangga," kata Hadi.
Ia mengatakan, selanjutnya warga sekitar meminta bantuan kepada aparat kepolisian dan berkoordinasi dengan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Poswil Lembang untuk melakukan evakuasi korban.
Pada pukul 20.30 WIB, kata dia, korban dan menantunya M Fajar dapat di evakuasi oleh tim gabungan, kemudian keduanya dibawa ke Puskesmas Jayagiri untuk dilakukan pemeriksaan.
"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas medis Puskesmas Jayagiri, Suryati dinyatakan meninggal dunia dan korban M Fajar mengalami luka ringan," ucapnya.
Sementara Relawan Kebencanaan Lembang, Dedang Kurnia mengatakan, tim gabungan kesulitan saat melakukan evakuasi korban karena diameter septictank kecil dan lubangnya cukup dalam.
"Ditambah maaf, postur korban cukup besar sehingga harus berhati-hati. Selain dengan peralatan yang biasa kami gunakan, kami juga menggunakan dua kain sarung untuk mengangkat korban," kata Dedang.
Ia mengatakan, saat hendak dilakukan evakuasi, korban dalam posisi berdiri dengan tubuh terendam tinja dengan ketinggian hampir menyentuh bagian leher.
"Kemudian dari hidung korban mengeluarkan darah, itu kemungkinan karena korban tertimpa material keramik dan beton yang ambles," ucapnya. (*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
| Program MBG Menyapa Warga Bogor, Dorong Percepatan Dapur Bergizi di Desa Lewisadeng |
|
|---|
| Sempat Terhenti karena Pendanaan, Dapur MBG di Cijulang Pangandaran Kembali Beroperasi |
|
|---|
| Kasus Plester di Tahu Goreng Menu MBG di Sukabumi, Keluarga Siswa Antarkan Bukti ke Dapur MBG |
|
|---|
| Sri Dewi Anggraini Dorong Dapur SPPG Segera Lengkapi SLHS |
|
|---|
| Sri Dewi Anggraini Minta Dapur SPPG Dihentikan Sementara, Imbas Kasus Dugaan Keracunan di KBB |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.