Gotong Royong Pulihkan 2 Desa di Indramayu yang Disapu Angin Puting Beliung, Kapolres Turun Langsung

Sejak hari pertama bencana angin puting beliung di Indramayu, Kamis (4/1/2024), para pejuang kemanusiaan setia membantu kebutuhan penyitas.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Handika Rahman
Kapolres Indramayu AKBP M Fahri Siregar saat meninjau lokasi bencana angin puting beliung di Desa/Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jumat (5/1/2024). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Sejak hari pertama bencana angin puting beliung di Indramayu, Kamis (4/1/2024), para pejuang kemanusiaan setia membantu kebutuhan penyitas.

Apalagi, saat ini kondisi Desa Dadap dan Desa Juntinyuat, yang berada di wiilayah Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, masih dalam tahap pemulihan pasca-bencana.

Kapolres Indramayu AKBP M Fahri Siregar turun langsung memantau penanggulangan bencana yang saat ini masih berlangsung.

Dalam penanggulangan tersebut, selain Polri, unsur lainnya seperti TNI, BPBD Indramayu, Dinsos Indramayu, Tagana Indramayu, PMI Indramayu, dan unsur-unsur lainnya juga ikut terlibat.

Khusus Polri, Kapolres memerintahkan anggotanya untuk stand by 24 jam membantu percepatan pemulihan pasca-puting beliung hingga membantu pemenuhan kebutuhan para penyitas.

"Hari ini kami melakukan peninjauan ulang terhadap para korban dari bencana angin puting beliung," ujar Kapolres Indramayu AKBP M Fahri Siregar kepada Tribuncirebon.com, Jumat (5/1/2024).

Fahri menjelaskan, bersama unsur-unsur terkait lainnya, Polri juga berdiskusi untuk penanganan lebih lanjut soal dampak angin puting beliung.

Termasuk untuk melakukan pendataan ulang korban bencana.

Harapannya, kata dia, penyaluran bantuan yang akan diberikan dapat lebih merata dan seluruhnya bisa terakomodasi.

Fahri menjelaskan, berdasarkan data awal, pihaknya mendapat laporan ada 65 rumah di dua desa yang rusak akibat bencana itu dan lima di antaranya bahkan ambruk.

Akibat bencana ini juga ada dua orang mengalami luka-luka setelah tertimpa reruntuhan.

Kedua korban saat ini sudah mendapat penanganan medis.

Dari hasil peninjauan, Fahri menyampaikan pihaknya masih menemukan puing-puing bekas reruntuhan yang berserakan.

Puing-puing itu dinilai menganggu aktivitas warga dalam upaya pemulihan.

Selain itu, puing-puing ini juga dinilai berbahaya dan bisa melukai karena ada banyak paku di kayu-kayu.

Fahri dalam hal ini juga memerintahkan kepada anggotanya untuk membantu warga membersihkan puing-puing bekas reruntuhan yang masih tersisa tersebut.

"Anggota kami stand by-kan terus. Tadi kami juga berdiskusi bahwa para korban saat ini memilih bertempat tinggal di kerabatnya."

"Jadi kami tetap pantau dan terus lakukan patroli untuk menjaga barang-barang yang ditinggal para korban di rumahnya," ujar dia. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved