Ibu dan Bayi Meninggal di Indramayu
Polisi Bongkar Makam Ibu dan Bayi yang Meninggal usai Persalinan di RSUD MA Sentot Patrol Indramayu
Warga Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu ini meninggal saat persalinan.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Polemik dugaan malapraktik RSUD MA Sentot Patrol Indramayu yang membuat ibu dan bayinya meninggal usai persalinan terus berlanjut.
Hari ini, polisi terpaksa harus membongkar makam ibu dan bayi tersebut untuk kemudian dilakukan tindakan autopsi, Selasa (2/1/2024).
Kedua jenazah ini sebelumnya dimakamkan di TPU Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.
Pembongkaran ini dilakukan untuk memastikan penyebab kematian Kartini (23) dan bayi yang merupakan anak pertamanya tersebut.
Warga Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu ini meninggal saat persalinan.
Keluarga menduga adanya kelalaian dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Hilal Adi Imawan mengatakan, pembongkaran tersebut dilakukan terhadap makam ibu sekaligus bayinya.
"Pembongkaran ini langsung ditangani oleh dokter dari Bidokkes Polda Jabar," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Hilal menjelaskan, pembongkaran dan autopsi yang dilakukan ini untuk kepentingan proses penyelidikan.
Mengingat, kasus dugaan malpraktik ini, kata dia, mendapat atensi dari Polda Jabar.
Pembongkaran yang dilakukan hari ini pun, diketahui sudah berdasarkan persetujuan dari pihak keluarga.
"Untuk hasilnya kapan, kami belum tahu, nanti kami koordinasikan dengan dokter forensiknya," ujar dia.
Sempat Viral
Media sosial dihebohkan dengan kabar seorang wanita yang tak kuasa menahan kesedihannya setelah saudara dan keponakannya yang baru lahir meninggal dunia.
Ibu dan bayi tersebut meninggal dunia saat melahirkan di RSUD MA Sentot Patrol Indramayu pada Selasa (19/12/2023) sekitar pukul 22.00 WIB.
Diduga ibu dan bayi tersebut meninggal dunia lantaran malpraktik yang dilakukan oleh pihak rumah sakit.
Video siaran langsung berdurasi 21 menit 16 detik itu pun viral dan sudah dibagikan hingga 27 ribu kali di media sosial facebook.
Ibu yang meninggal saat melahirkan tersebut diketahui adalah Kartini (23) warga Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.
Tarsun (30) ayah dari bayi tersebut awalnya membawa istrinya, Kartini ke Puskesmas Kertawinangun untuk melahirkan.
Oleh pihak puskesmas, korban langsung diarahkan agar dirujuk ke RSUD MA Sentot Patrol Indramayu.
Tarsun dan keluarganya menuruti saran dari puskesmas.
Tarsun bercerita saat datang ke RSUD MA Sentot Patrol Indramayu, ia sekeluarga memang sudah tak nyaman lantaran sikap tenaga medis rumah sakit yang tidak ramah hingga abai dalam menangani pasien.
Pasien bahkan baru ditangani 2-3 jam setelahnya. Pihak rumah sakit beralasan tidak menangani pasien karena istrinya itu masih dalam pembukaan pertama.
"Pas nyampai Sentot itu gak ditangani. Nyampe 2-3 jam baru ditangani sekitar pukul 20.00 WIB, itu juga sebentar," ujar Tarsun kepada Tribuncirebon.com di Mapolres Indramayu, Rabu (20/12/2023).
Ia menjelaskan, istrinya baru mendapat penanganan yang layak sekitar pukul 21.00 WIB setelah kondisi istrinya sudah kesakitan karena hendak melahirkan.
Dalam hal ini, pihak keluarga menaruh kekecewaan yang sangat mendalam karena pelayanan RSUD MA Sentot Patrol Indramayu yang dinilai buruk.
Suti, saudara korban yang sekaligus perekam video ikut menjelaskan.
Selain pelayanan yang buruk, penanganan yang dilakukan tiga bidan rumah sakit yang menangani korban juga buruk.
Ia menceritakan, penanganan yang buruk itulah membuat saudara dan bayi yang dilahirkannya meninggal dunia.
"Kan awalnya vagina (korban) bengkak, korban itu juga sudah gak kuat, saya bilang ke tiga suster, bu sudah bu sesar saja kasian," ujar Suti.
Suti melanjutnya, namun permintaan keluarga itu tidak ditanggapi sama sekali.
Bidan yang menangani korban tetap memaksa agar korban melahirkan secara normal.
Ia menceritakan, kala itu Suti mengaku sudah tak kuasa melihat kondisi korban dan memutuskan keluar ruangan.
Di dalam ruangan saat itu hanya ada orang tuanya dan suami korban, menurut keterangan suami korban, Tarsun, vagina korban digunting sangat dalam oleh pihak bidan.
Darah pun bercucuran dari kemaluan korban.
Tarsun menceritakan, tindakan buruk lainnya juga terjadi saat kepala bayi sudah keluar setengahnya.
Saat itu oleh bidan, tali pusar bayi langsung dipotong hingga membuat anak pertamanya yang baru lahir tersebut langsung meninggal dunia.
Ironisnya, bidan tersebut juga menarik kepala bayi secara sekaligus.
"Jadi nariknya itu gak pelan-pelan, perut istri saya ditekan langsung ditarik. Bayi saya meninggal duluan, selang 15 menit istri saya juga meninggal," ujar dia. (Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman)
#TribunBreakingNews
Babak Baru Dugaan Malapraktik Kasus Ibu dan Bayi Meninggal di Indramayu, Majelis Ad-Hoc Turun Tangan |
![]() |
---|
Pilu Cerita Suami di Indramayu Kehilangan Istri & Anak Diduga Malapraktik, Istrinya Dibentak Suster |
![]() |
---|
Update Kasus Ibu dan Bayi Meninggal di Indramayu karena Malapraktik, Pihak RS Diperiksa Minggu Depan |
![]() |
---|
Kasus Dugaan Malapraktik di RSUD MA Sentot Indramayu, Keluarga Ungkap Hasil Pemeriksaan Dokter |
![]() |
---|
Kasus Ibu dan Bayi Meninggal saat Persalinan di Indramayu, Keluarga Tunggu Penyelidikan Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.