Gempa di Sumedang
Pakar ITB Soal Gempa Sumedang: Waspada Gempa Kekuatan Tak Terlalu Besar, Tapi Berdampak Signifikan
Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB), Irwan Meilano menyebut gempa Sumedang.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB), Irwan Meilano menyebut gempa Sumedang kemungkinan terjadi karena terpicu pergerakan sesar aktif.
Gempa bumi berkekuatan 4,8 magnitudo mengguncang Sumedang pada Minggu (31/12/2023) malam.
Kemudian gempa susulan pada Senin (1/1/2024) malam, yang guncangannya terasa ke Bandung, Subang, Garut, Cirebon, dan beberapa kawasan lainnya di Jawa Barat.
BMKG pun mencatat gempa sudah enam kali mengguncang wilayah Sumedang.
"Saya setuju dengan apa yang telah disampaikan oleh Badan Geologi. Kemungkinan ada sumber gempa di sana, yakni aktivitas dari Sesar Cileunyi-Tanjungsari," kata Irwan Meilano dari keterangan tertulis, Selasa (2/1/2024).
Namun, katanya, masih perlu dicari untuk detailnya. Baik parameter sumber gempanya, panjangnya, tingkat aktivitasnya, maksimum magnitudonya, serta lain sebagainya.
Di Indonesia terdapat berbagai lembaga yang tergabung dalam Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen), ITB pun termasuk salah satu di antaranya.
Irwan menyatakan, ITB bersama beberapa lembaga terkait lainnya, akan bersama-sama mencari parameter dari sumber-sumber gempa baru, untuk mengidentifikasi lebih detail mengenai gempa yang terjadi di Sumedang.
"Belajar dari gempa yang terjadi di Sumedang, kami akan mencari parameter yang lebih detail. Kemungkinan nanti akan dimasukkan ke dalam sumber-sumber gempa baru yang terjadi di Indonesia," ujarnya.
Selain itu, hal lain yang menurutnya menjadi perhatian adalah kekuatan gempa yang tidak terlalu besar, namun dapat menimbulkan dampak kerusakan yang signifikan.
"Terdapat tiga hal yang menjadi fokus, pertama adalah ternyata ada sumber gempa yang tidak terlalu besar dari magnitudo-nya, namun ternyata cukup dangkal kedalamannya.
"Kedua bagaimana karakteristik lapisan tanah di Jawa Barat yang mempunyai berbagai produk vulkanik, sehingga dapat meningkatkan guncangan gempa.
"Hal inilah yang membuat gempa dengan kekuatan yang kecil tapi guncangannya terasa keras di permukaan," katanya.
Kemudian yang ketiga, adalah kondisi geografis wilayah di Sumedang dan sekitarnya yang memiliki banyak penduduk dan telah dipadati bangunan, sehingga dapat berpotensi menimbulkan banyak kerusakan saat terjadi bencana.
Keraton Sumedang Larang Bicara Gempa dan Sesar Sumedang: Waspada Tanda Alam! |
![]() |
---|
Gempa Kembali Guncang Sumedang, Tadi Malam, Diduga Dipicu Sesar Aktif yang Melintasi Kota |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Malam Ini Gempa Kembali Guncang Sumedang, Episentrumnya 20 KM dari Jatinangor |
![]() |
---|
Gempa di Sumedang Berasal dari Sesar Sumedang, Dosen Teknik Geologi Unpad Sebut Soal Definisi Ini |
![]() |
---|
Warga yang Rumahnya Rusak Berat Akibat Gempa Sumedang Diusulkan Dapat Bantuan Rp500 Ribu/Bulan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.