Deretan Fenomena Langit yang Terjadi di Bulan Januari 2024, Hujan Meteor hingga Gerhana Bulan Total
Berikut inilah deretan fenomena langit yang akan terjadi di bulan Januari 2024, selain hujan meteor ada gerhana bulan total hingga full moon
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Berikut inilah deretan fenomena langit yang akan terjadi di bulan Januari 2024.
Ada beberapa fenomena langit yang akan menghiasi pemandangan langit di Tahun Baru 2024.
Fenomena langit merupakan kejadian alam yang terjadi di luar angkasa yang bisa diamati dari Bumi.
Dilansir dari grid.id, sedikitnya terdapat 5 fenomena langit yang akan terjadi selama Januari 2024.
Baca juga: Viral, Fenomena Sumber Mata Air Bermunculan di Kota Mekah, Mulai dari Gurun hingga di Bawah Batu
Satu di antaranya adalah adanya Gerhana Bulan Total.
Selain Gerhana Bulan Total masih ada beberapa fenomena langit lainnya.
Berikut Tribunjabar.id rangkum 5 fenomena langit yang akan terjadi di bulan Januari 2024, dilansir dari berbagai sumber.
1. Hujan Meteor Quadrantid
Mengawali bulan Januari 2024 akan ada fenomena langit hujan meteor Quadrantid.
Hujan meteor Quadrantid merupakan hujan meteor tahunan.
Hujan meteor Quadrantid sebenarnya sudah terjadi sejak pertengahan bulan November 2023 namun masih berlangsung hingga pertengahan Januari 2024.
Dilansir dari laman Earth Sky, hujan meteor Quadrantid mencapai puncaknya pada tanggal 3-4 Januari 2024.
Untuk waktu yang paling tepatnya puncak hujan meteor ini terjadi sekira pukul 12.53 UTC pada 4 Januari 2024.
Ada pun puncak hujan meteor Quadrantid juga hanya terjadi selama beberapa jam saja.
Kecepatan laju meteor akan mencapai 41 kilometer per jam.

Selama puncaknya, intensitas meteor Quadrantid mencapai 60-200 meteor per jam dan juga dikenal dengan bola api meteor yang sangat terang.
Demikian untuk melihat fenomena langit ini, waktu terbaik untuk mengamatinya adalah saat malam hari hingga dini hari.
2. Konjungsi Bulan dan Venus
Konjungsi Bulan dan Venus ini juga termasuk fenomena langit yang terjadi setiap tahunnya.
Fenomena konjungsi tejadi karena posisi planet berada di antara Matahari dan Bumi atau Matahari berada di antaranya.
Konjungsi dalam astronomi ini bisa dibedakan menjadi dua jenis. Ada konjungsi superior dan konjungsi inferior.
Adapun yang masuk dalam konjungsi superior adalah setelah Bumi yang meliputi Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Planet-planet itu akan mengalami konjungsi apabila Matahari berada di antara planet tersebut dan juga Bumi.
Sementara konjungsi inferior hanya melibatkan dua planet yang terdekat dengan Matahari dan Bumi, yakni Merkurius dan Venus.
Demikian, konjungsi Bulan dan Venus terjadi artinya posisi Bulan berada pada posisi bujur yang sama dengan planet Venus.
Bulan dan Venus akan berada di bujur langit yang sama dengan jarak pisah membentuk sudut sebesar dua derajat.
Dilansir dari Space.com, waktu terbaik untuk mulai mengamati adalah ketika langit sudah cukup gelap atau sekitar 45 menit setelah Matahari terbenam.
Fenomena Konjungsi Bulan dan Venus ini diprediksi akan terjadi pada 9 Januari 2024 di langit timur mulai pukul 04.00 dini hari.
Baca juga: Begini Prakiraan Cuaca di Bandung Raya Besok, Puncak Hujan pada Februari hingga Maret 2024
3. Konjungsi Bulan dan Jupiter
Selain konjungsi dengan Venus, beberapa hari kemudian bulan juga akan berkonjungsi dengan planet Jupiter.
Fenomena langit bertemunya Jupiter dengan Bulan disebut dengan konjungsi.
Pengertian konjungsi dalam ilmu astronomi adalah pertemuan atau pepesan semua antara dua benda langit atau lebih.
Diketahui saat terjadi konjungsi maka benda-benda langit akan terlihat saling berdekatan.
Dilansir dari info astronomy, Konjungsi Bulan dan Jupiter ini akan terjadi pada 18 Januari 2024 menjelang petang di langit barat mulai 07.00 sore.
Pada awal Tahun Baru 2024 ini juga akan terjadi fenomena langit menakjubkan yaitu Gerhana Bulan Total.
Adapun Gerhana Bulan Total ini diperkirakan akan terjadi pada tanggal 20-21 Januari 2024.

Gerhana Bulan Total merupakan fenomena langit yang terjadi ketika matahari, bumi dan bulan berada satu garis lulur di bidang tata surya.
Hasil dari hal tersebut, bulan tampak merah ketika puncak Gerhana Bulan Total.
Fenomena ini terjadi ketika sebagian atau seluruh penampang bulan memasuki bayangan inti bumi (umbra).
Gerhana Bulan Total terjadi pada fase Bulan Purnama, akan tetapi, tidak semua fase Bulan Purnama dapat mengalami Gerhana Bulan.
5. Fase Bulan Purnama atau Full Moon
Menjelang akhir bulan Januari 2024 juga akan terjadi fase bulan purnama.
Fenomenag langit fase bulan purnama ini juga disebut full moon.
Pada bulan purnama atau full moon ini bulan akan terletak di sisi yang berlawanan dengan Bumi.
Adapun fase bulan purnama ini akan terjadi pada 26 Januari 2024 para petang mulia pukul 06.00 WIB
Daftar 5 Fenomena Langit Sepanjang Bulan Agustus 2025, Termasuk Puncak Hujan Meteor Perseid |
![]() |
---|
Malam Ini Ada Fenomena Langit Hujan Meteor Lyrid, Sudah Diamati Sejak 2.700 Tahun Lalu |
![]() |
---|
Cara Melihat Puncak Hujan Meteor Lyrid 21-22 April 2025 di Indonesia, Cek Juga Jadwalnya |
![]() |
---|
5 Fenomena Astronomi pada April 2025, Ada Pink Moon hingga Hujan Meteor Lyrid, Lengkap Jadwalnya |
![]() |
---|
Fenomena Gerhana Bulan Total Bakal Terjadi Besok, Simak Waktu Mulai, Puncak, hingga Berakhirnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.