Gempa di Sumedang
2024 Tahun Naga Kayu, Suhu Jeremy Huang: Gempa Sumedang Tanda Alam agar Manusia Eling Lan Waspodo
Suhu sekaligus pemerhati budaya Tionghoa, Jeremy Huang Wijaya berpendapat bahwa gempa di Sumedang sampai enam kali ini sebagai tanda alam.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Suhu sekaligus pemerhati budaya Tionghoa, Jeremy Huang Wijaya berpendapat bahwa gempa di Sumedang sampai enam kali ini sebagai tanda alam untuk manusia agar selalu eling lan waspodo.
Menurutnya tahun 2024 merupakan tahun naga kayu di mana tahun yang mudah rapuh dan keropos, tanah yang mengeroposkan kayu.
"(Gempa) untuk menyadarkan kita jangan egois, jangan rakus. Gempa Sumedang cara alam menyadarkan manusia," katanya saat dihubungi, Selasa (2/1/2024).
Suhu Jeremy pun menambahkan, tahun 2024 akan banyak bencana gempa yang mungkin bermagnitudo berskala besar, bahkan mungkin sampai berpotensi tsunami, sehingga masyarakat diminta untuk selalu ingat dan waspada.
"Kepekaan membaca tanda-tanda alam dalam kehidupan itu penting. Tujuannya, supaya manusia mawas diri dan eling lan waspodo.
"Alam pasti berbicara sebelum adanya peristiwa besar terjadi, tapi manusia terkadang banyak yang terlambat menyadari sesudah peristiwa besar itu terjadi," ujarnya.
Gempa Sumedang pun telah mengakibatkan sebanyak 51 unit rumah rusak berdasarkan data BPBD Sumedang.
Penambahan kerusakan terbanyak terdapat di Kecamatan Tanjungmedar, enam unit di antaranya berlokasi di Desa Cikaramas, 15 unit rumah di Desa Wargaluyu, dua unit rumah di Desa Kertamukti, dua rumah di Desa Sukatani, dan 9 unit rumah di Desa Jingkang.
Kemudian, tiga unit rumah di kecamatan Conggeang, satu rumah di Desa Citengah, Sumedang Selatan, satu rumah di Desa Margaluyu, Sumedang Selatan, satu rumah di Dusun Cihonje, Desa Cigendel, Pamulihan, satu rumah di Desa Cinangerang, Kecamatan Pamulihan, satu rumah di Desa Raharja.
Di Kecamatan Tanjungsari, satu rumah di Gordah Tanjungsari, satu rumah di Desa Kamal, Kecamatan Tanjungmedar, satu rumah di Desa Sukamantri Tanjungkerta, satu rumah di Desa Cigentur, Tanjungkerta, satu rumah di Desa Banyu Asih, Tanjungkerta, satu rumah di Desa Guntur Mekar, tiga rumah di Desa Kerta Mekar, Tanjungkerta. (*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
Keraton Sumedang Larang Bicara Gempa dan Sesar Sumedang: Waspada Tanda Alam! |
![]() |
---|
Gempa Kembali Guncang Sumedang, Tadi Malam, Diduga Dipicu Sesar Aktif yang Melintasi Kota |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Malam Ini Gempa Kembali Guncang Sumedang, Episentrumnya 20 KM dari Jatinangor |
![]() |
---|
Gempa di Sumedang Berasal dari Sesar Sumedang, Dosen Teknik Geologi Unpad Sebut Soal Definisi Ini |
![]() |
---|
Warga yang Rumahnya Rusak Berat Akibat Gempa Sumedang Diusulkan Dapat Bantuan Rp500 Ribu/Bulan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.