Berita Viral
Viral, Pengusaha Muda di Sampang Buat Camilan Basreng Kemasan Capres Cawapres 2024, Warganet: Survei
Seorang pengusaha muda di Sampang membuat camilan basreng dengan kemasan capres cawapres, viral di media sosial.
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Seorang pengusaha muda di Sampang membuat camilan basreng pedas dengan kemasan capres dan cawapres, viral di media sosial.
Aksi pengusaha muda tersebut menyita perhatian warganet memuji ide bisnisnya tersebut.
Pasalnya, pengusaha muda tersebut karena memanfaatkan momen masa kampanye Pilpres 2024.
Dengan kemasan capres cawapres 2024 tersebut juga dapat menarik pembeli.
Dalam video yang dikutip dari Inews, pengusaha muda tersebut menjajakan camilan basreng pedas.
Baca juga: Viral, Pemuda Tenggak 2 Botol Sirup Marjan Demi Dapat Uang Rp 2 Juta, Tantangannya Disorot Warganet
Bukan sembarang basreng, menariknya dagangannya yang dibuatnya dikemas menarik.
Ia menggunakan kemasan basreng pedasnya dengan foto ketiga capres dan cawapres yang tengah berkontestasi di Pilpres 2024.
Aksi ini dilakukan oleh pengusaha muda bernama Asrullah, warga asal Pangarengan, Kabupaten Sampang, Madura.
Asrullah sengaja mengkreasikan camilannya untuk menarik pembeli dengan memanfaatkan masa kampanye.
Asrullah menjajakan camilan basreng pedas tersebut dengan menawarkan harga terjangkau Rp 2.500 per bungkusnya.
Selain itu, basreng pedasnya juga memiliki 3 varian rasa yang dia bedakan dari foto capres dan cawapres 2024 tersebut.
Di antaranya rasa balado pedas, balado manis dan balado sedang.
“Saya mengemas seperti jadi saya menampilkan tiga pasangan capres dan cawapres,” ujar Asrullah, dikutip dari tayangan Inews, Rabu (27/12/2023).
Asrullah mengatakan awalnya camilan basreng pedas kemasan capres dan cawapres 2024 itu karena permintaan konsumen.
Tak disangka, camilan basreng pedas dengan kemasan capres dan cawapres 2024 itu menjadi tren dan menarik pembeli.
Diketahui saat ini, dagangan basreng pedas milik Asrullah ini sudah dipasarkan luas di Jawa Timur secara online.
Asrullah berharap usahanya itu bisa berhasil setelah sebelumnya dirinya hanya menjual kopi dan abon cakalang.
Di sisi lain, kini ide usaha Asrullah berupa camilan basreng pedas dengan kemasan capres dan cawapres 2024 itu menarik perhatian warganet.
Tak sedikit warganet yang memuji ide usaha pegusaha muda asal Sampang tersebut.
Sejumlah warganet menyoroti aksi Asrullah memasarkan camilan dengan kemasan 3 capres dan cawapres 2024 tersebut bisa sekaligus dimanfaatkan untuk survei.
Baca juga: Survei Tertinggi, Prabowo Dinilai Akan Kembali Menang di Jawa Barat
Berikut beragan komentar warganet.
“plot twist : Ternyata Dia Team Survei “
“Survei nya bisa diliat dr produk mana yg paling banyak dibeli”
“cerdas, memanfaatkan fanatikisme dari pendukung paslon. sekalian bisa buat survei elektabilitas juga”
“Berapaan......aku pesen AMIN 10 biji”
“Marketing yang cerdas”
“Bisa jadi untuk survey juga tuh, kemasan yg mana yg lebih laku di antara ke 3 capres”
“Manfaatkan kefanatikan pendukung2nya utk mencari rejeki, mantap.biar mereka ribut, jgn lupa beli basreng sesuai idolamu masing2,” tulis beragam komentar warganet.
Kisah Lainnya - Kisah Januari yang Dipanggil Aa Risol, Mahasiswa Garut Ini Tak Malu Jualan Kuenya Keliling Kampus
Membangun bisnis setiap orang memiliki perjuangan dan tantangan berbeda-beda.
Seperti yang dirasakan laki-laki bernama Januari Yusuf Ibrahim (22), seorang mahasiswa semester akhir di Fakultas Pertanian, Universitas Garut, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Kisahnya kesederhanaan dan perjuangannya mengemuka ke publik karena kegigihannya berkuliah sembari berjualan risol.
Ia tak malu keliling kampus untuk jajakan dagangannya itu, Januari adalah contoh keteguhan di tengah badai kehidupan perkuliahan yang kadang tak mudah dijalani oleh sebagian orang.
"Saya Januari, orang memanggil saya Aris atau Aa Risol," ujarnya memperkenalkan diri kepada Tribunjabar.id saat ditemui di kampusnya, Sabtu (9/12/2023).
Januari ternyata sudah berdamai dengan sebutan orang-orang yang memanggilnya dengan sapaan Aa Risol.
Awalnya memang ia tidak berkenan dipanggil sebutan tadi, tapi menurutnya, jika segala sesuatu dimasukan ke dalam hati maka ia tidak akan pernah bisa maju.
Baca juga: Viral Kisah Penjual Jamu di Sumbawa, Awalnya Jualan Keliling, Kini Sekolahkan Anak S2 dan Naik Haji
"Saya sejak SMA sudah berjualan seperti ini, ini yang bisa orang tua saya beri untuk anak-anaknya bisa sekolah hingga kuliah seperti saya," ungkapnya.
"Suka duka memang selalu ada, apalagi di saat SMA, tidak sedikit yang bully saya," lanjut Januari.
Ia menuturkan, risol yang dijualnya itu dibuat oleh kedua orang tuanya, kemudian dijajakan olehnya sembari berkuliah.
Tidak hanya dirinya, adik nya yang masih duduk di bangku SMA pun mempunyai tugas yang sama, menjajakan dagangan sambil menempuh pendidikan.
"Tidak, saya tidak minder, ini halal dan dibuat dengan penuh cinta oleh kedua orang tua saya, Alhamdulillah sehari selalu habis," ungkapnya.
Januari menjelaskan, dalam sehari ia bisa mendapat pundi-pundi rupiah hingga Rp.500 ribu hingga Rp. 700 ribu rupiah dari hasil jualannya itu.
Selain Risol, ia juga menjajakan makanan olahan lainnya, seperti cimol, donat, onde-onde, hingga lemper.
"Dari keuntungannya itu saya hanya mendapat 10 persen, sisanya untuk orang tua, keuntungannya itu saya pakai untuk kuliah dan kebutuhan hidup sehari-hari," ungkapnya.
Kisahnya Januari mengajarkan bahwa keberanian tak selalu bersinar di atas panggung, namun terletak dalam keputusan untuk tetap berdiri di jalannya sendiri.
Baca juga: Viral, Kisah Mantan Guru Honorer di Cianjur Modal Jualan Sapu Injuk Berhasil Bangun Sekolah Gratis
Tahun depan ia akan segera lulus kuliah, setelah lulus Januari merencanakan akan fokus berwirausaha, salah satunya di bidang kuliner dan peternakan.
"Cita-cita saya ingin menjadi seorang pengusaha," ucapnya.
Januari merupakan warga Kampung Peer, Desa Linggamukti, Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Ia merupakan anak ke delapan dari sembilan bersaudara dari pasangan Tedy Supriadi dan Sri Winda.
Tedy dan Sri sudah sejak lama mengajarkan anak-anaknya untuk berwirausaha, dulunya Tedy merupakan seorang buruh di Tanggerang.
Hingga akhirnya mereka harus pindah ke Kabupaten Garut untuk kembali menempuh perjalanan hidup yang harus tetap dituntaskan.
Sri Winda mengingat betul perjuangan pahit yang dialami keluarganya saat itu, salah satunya pernah diusir dari kontrakan karena tak mampu bayar.
Anak-anak mereka akhirnya didorong untuk berwirausaha, salah satunya Januari yang akhirnya bisa menempuh pendidikan hingga bangku kuliah dari hasil keringatnya itu.
"Saya tidak punya warisan apa-apa, yang saya punya adalah keranjang datang, silahkan berdagang berwirausaha," ungkapnya.
Winda menuturkan, perasaan minder atau malu pernah dialami oleh anak-anaknya itu, namun ia dan suami selalu menyemangati mereka.
Baca juga: Kisah UMKM Bandung, Dendeng Kukuruyuk Bermula Jualan di Bazaar Kini Penjualan Melesat via Online
Berdagang bukan sesuatu hal yang salah, justru menurutnya hal itu adalah sesuatu yang mulia meski terkadang Januari kerap menangis jika dagangannya tidak laku.
"Saya selalu bilang jangan minder, jangan malu, jangan mendengarkan ucapan-ucapan hinaan, karena kita tidak mencuri atau melanggar hukum," ungkapnya. (*)
Silakan baca berita Tribunjabar.id lainnya di GoogleNews
pengusaha muda
camilan
basreng pedas
kemasan
capres
cawapres
ide bisnis
survei
viral
Sampang
Pilpres 2024
Viral Putra Rijanto Ditangkap Warga di Purwakarta, Ngaku Sultan Ternyata Tipu Ratusan Orang |
![]() |
---|
Respons Ditjen Pajak Kemenkeu soal Kabar Viral Amplop Kondangan Kena Pajak: Tidak Ada Kebijakan |
![]() |
---|
Setelah Di-suspend dan Jadi Pemulung, Rosdewi Driver Ojol Dilaporkan ke Polisi: Saya Cuma Cari Makan |
![]() |
---|
Kronologi Driver Ojol di Jambi Di-Suspend Usai Tagih Konsumen Rp30 Ribu, Banting Setir Jadi Pemulung |
![]() |
---|
Kades di Demak Digerebek Sekamar dengan Istri Orang, 2 Bulan Lalu Didemo, Berikut Fakta-faktanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.