Pernyataan Zulkifli Hasan Soal Amin dan Tahiyat Berbuntut Panjang, Begini Tanggapan PAN

Zulhas dituding menistakan agama. Sejumlah ormas Islam bahkan berencana akan melaporkannya ke Bareskrim Polri.

Editor: Hermawan Aksan
CHRISTOFORUS RISTIANTO/KOMPAS.com
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan atau Zulhas, dituding menistakan agama. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Guyon Menteri Perdagangan, yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan atau Zulhas, saat memberikan sambutan dalam acara Rakernas Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Semarang, Selasa (19/12/2023), berbuntut panjang.

Zulhas dituding menistakan agama. Sejumlah ormas Islam bahkan berencana akan melaporkannya ke Bareskrim Polri.

Dalam video rekaman pidatonya yang kemudian viral, Zulhas menyinggung adanya orang-orang yang sangat fanatik dengan calon tertentu tak lagi membaca amin setelah membaca Surat Al Fatihah ketika salat.

Dalam video tersebut, Zulhas mengatakan bahwa saat ini orang ketika salat Maghrib berjemaah enggan mengucapkan amin setelah imam selesai membaca Al-Fatihah.

"Saya keliling daerah, Pak Kiai. Di sini, di Jakarta aman enggak ada masalah. Yang jauh-jauh ada lho yang berubah. Jadi kalau salat Maghrib. Baca Al Fatihah, waladh dhollin. Ada yang diam sekarang, Pak. Ada yang diam. Ada sekarang yang diam," ujar Zulhas.

Tak hanya itu, kata Zulhas, saat ini ada juga orang-orang yang sedang salat, saat tiba pada tahiyat, tak lagi menunjuk dengan satu jari telunjuk kanan, melainkan menunjuk dengan dua jari.

"Saking cintanya itu sama Pak Prabowo, ya kan? Itu kalau tahiyatul akhir Pak Yai, kan gini (memperagakan 1 jari telunjuk)."

"Sekarang banyak gini, Pak (memperagakan 2 jari, telunjuk dan tengah). Hehe, itu teman-teman begitu Pak. Saking apa itu ya."

PAN Klarifikasi

Pascaviralnya pernyataan Zulhas tersebut, PAN memberikan klarifikasi.

Ketua Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay, mengungkapkan, pernyataan Zulhas tidak bermaksud untuk melecehkan agama.

Saleh mengatakan sebenarnya video tersebut adalah potongan dan tidak lengkap.

Menurutnya, Zulhas ingin menyampaikan agar Pilpres 2024 berjalan damai.

"Jika video tersebut diikuti secara keseluruhan, dapat dipahami bahwa Zulkifli Hasan ingin mengajak semua pihak untuk menjaga agar pilpres tetap teduh, tertib, aman, dan damai."

"Tidak ada sedikit pun maksud untuk melecehkan agama," tuturnya dalam keterangan tertulis, Rabu (20/12).

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved