Kurikulum Pendidikan Harus Dipersiapkan Untuk Hadapi Kecerdasan Buatan, AI Makin Berkembang Pesat

Direktur Politeknik STIA LAN Bandung, Muhamad Nur Afandi, mengatakan, aspek penting pada sektor pendidikan saat ini dihadapkan pada tantangan dibidang

Penulis: Nappisah | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/NAPPISAH
Direktur Politeknik STIA LAN Bandung, Muhamad Nur Afandi 

Laporan Wartawan TribunJabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Direktur Politeknik STIA LAN Bandung, Muhamad Nur Afandi, mengatakan, aspek penting pada sektor pendidikan saat ini dihadapkan pada tantangan di bidang teknologi, yang saat ini dikenal dengan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, dalam dunia pendidikan terus berkembang secara pesatnya.

"Pengembangan teknologi informasi yang sekarang, tentu tidak lepas dari perkembangan Revolusi Industri 4.0. Untuk menghadapi perkembangan ini sebenarnya dalam perguruan tinggi sudah terakomodir ke dalam kurikulum pendidikan," ujarnya, kepada Tribunjabar.id, di Horison Hotel, Kamis (14/12).

Ia mencotohkan, mahasiswa didorong mempelajari dan praktek teknologi informasi di bidang administrasi.

"Misalnya terkait dengan pembelajaran praktik komputer dan teknologi informasi sudah dilakukan penguatan melalui pembelajaran yang bersifat muatan-muatan teknologi informasi," ujarnya.

Bekal muatan tersebut, akan mendukung mahasiswa nantinya ketika berada dalam dunia kerja.

Baca juga: PKM Politeknik STIA LAN Bandung Advokasi Pengembangan Kompetensi PenyusunanPengelolaan Keuangan Desa

"Menghadapi era AI memang harus dipersiapkan, untuk mendukung penguatan pembelajaran kepada mahasiswa melalui penguatan teknologi informasi," ujarnya.

Teknologi seperti augmented reality (AR), chatbot, mesin pembelajaran (machine learning), virtual reality (VR), dan lain sebagainya kerap digunakan dalam dunia pendidikan.

Guna menyongsong Indonesia Emas 2045 perkembangan teknologi informasi diprediksi sangat cepat.

Kendati demikian, disinyalir banyak pekerjaan yang tergantikan dengan hadirnya AI.

Terlebih, 70 persen di tahun tersebut merupakan usia produktif.

PJ Gubernur Jawa Barat, Bey Machumudin, mengatakan, strategi yang perlu dipersiapkan melalui institusi pendidikan adalah adaptasi kurikulum.

"Ini menjadi isu bersama, mempersiapkan itu semua perlu ada kebijakan terhadap universitas untuk mengembangkan itu semua, dasarnya melalui kurikulum," katanya.

"Banyak anak muda sekarang yang pintar, namun kita perlu menjaga keseimbangan," ujarnya.

Baca juga: Hari Guru Nasional, Direktur Politeknik STIA LAN Bandung: Semangat Juang dan Integritas Harus Dijaga

Meski hadirnya AI menjadi kekhawatiran, Bey menegaskan ada beberapa hal yang tidak bisa dilakukan AI, seperti kearifan lokal, budaya hingga agama. (*)

Silakan baca artikel Tribunjabar.id lainnya di GoogleNews

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved