Potensi Bencana selama Musim Hujan di Indramayu, Puting Beliung dan Banjir Rob Jadi Perhatian Khusus

Bencana banjir rob dan angin puting beliung ini menjadi perhatian khusus di Kabupaten Indramayu

Tribun Cirebon/ Handhika Rahman
Apel kesiapsiagaan menghadapi darurat bencana hidrometeorologi pun digelar di Lapangan Makodim 0616/Indramayu, Jumat (8/12/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Potensi bencana hidrometeorologi menjadi sorotan di Kabupaten Indramayu memasuki musim penghujan ini.

Terutama bencana banjir rob dan angin puting beliung.

Menghadapi potensi bencana tersebut, apel kesiapsiagaan menghadapi darurat bencana hidrometeorologi pun digelar di Lapangan Makodim 0616/Indramayu, Jumat (8/12/2023).

Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar mengatakan, bencana banjir rob dan angin puting beliung ini menjadi perhatian khusus.

"Apalagi berdasarkan analisis BMKG tahun 2019 hingga 2023, menunjukkan bahwa terdapat sekitar 29 kejadian bencana alam tersebut di wilayah Kabupaten Indramayu," ujarnya.

Baca juga: Mitigasi Bencana di Jawa Barat, Bey Machmudin Koordinasi dengan Pakar dan Peneliti Badan Geologi

Kapolres Indramayu mengatakan, dalam konteks ini perlu adanya langkah yang disiapkan untuk menghadapi bencana tersebut.

Salah satunya peningkatan komunikasi antar intansi terkait dengan membuat grup WhatsApp dari pusat hingga tingkat kecamatan.

Hal tersebut, menurutnya penting dilakukan untuk deteksi dini kejadian bencana dan penanggulangan yang lebih cepat.

Fahri juga mengajak semua pihak untuk mempersiapkan diri secara baik menghadapi bencana banjir rob dan angin puting beliung tersebut.

"Peran keterlibatan relawan di sini juga penting karena petugas memiliki keterbatasan," ujar dia.

Di sisi lain, pihaknya mengucap rasa syukur atas keberhasilan Indramayu melewati masa kemarau dan fenomena El Nino.

Potensi kebakaran hutan dan lahan di tiga daerah, seperti di Kecamatan Cikedung, Terisi, dan Gantar serta potensi bencana lainnya selama musim kemarau dinilai berhasil.

Termasuk mengatasi masalah di beberapa wilayah yang mengalami kesulitan air bersih. Semuanya, kata dia, telah berhasil ditangani melalui upaya penanggulangan yang efektif.

"Ini pentingnya penanggulangan secara kompresif dan cepat dalam rangka menghadapi bencana alam," ujar dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved