Pelajar Subang Tewas di Tangan Polisi
Polisi Pukul Pelajar 4 Kali Hingga Meninggal Dunia, Gara-gara Tak Kooperatif Saat Ditanya
Malang menimpa AW (16), pelajar SMK Negeri 1 Pusakanagara, Kabupaten Subang. Aipda W, yang sehari-hari bertugas di Polsek Pusakanagara, menganiayanya.
Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Januar Pribadi Hamel
TRIBUNJABAR.ID - Malang menimpa AW (16), pelajar SMK Negeri 1 Pusakanagara, Kabupaten Subang. Aipda W, yang sehari-hari bertugas di Polsek Pusakanagara, menganiayanya hingga tewas.
Aipda W diduga tak mampu menahan amarahnya karena korban tak kooperatif saat diperiksa.
Kapolres Subang, AKBP Ariek Indra Sentanu melalui Wakapolres Subang Kompol Endar Supriatna, mengatakan peristiwa ini berawal saat korban bersama empat temannya berangkat dari Desa Rancadaka di Kecamatan Pusakanagara menggunakan dua sepeda motor untuk tawuran di daerah Truntum, Desa Patimban, Minggu (3/12) dini hari, sekitar pukul 02.00.
"Mereka membawa senjata tajam parang dan kelewang, namun tawuran tersebut tidak jadi sehingga kelima pelajar tersebut balik kanan, kembali ke Desa Rancadaka," ujar Kompol Endar saat konferensi pers, Rabu (6/12).
Baca juga: Remaja Tewas Dianiaya Polisi di Subang, Warga Sempat Kepung Polsek Pusakanagara, Tuntut Ini
Saat balik kanan itulah, dalam perjalanan, mereka berpapasan dengan anggota kepolisian.
"Melihat remaja tersebut membawa senjata tajam berupa kelewang dan parang, polisi mengejarnya dengan menabrakkan motor polisi ke motor remaja hendak tawuran tersebut," kata Endar.
Motor yang ditumpangi tiga remaja itu terjatuh ke sawah di kawasan Desa Gempol. Dua remaja berhasil kabur, kemudian satu remaja berinisial AW berhasil diamankan polisi.
"Namun saat ditanya oleh anggota polisi, remaja tersebut tak kooperatif hingga membuat anggota polisi tersebut naik pitam dengan memukul remaja tersebut," ungkap Endar.
Baca juga: Oknum Polisi Aniaya Remaja Hingga Tewas di Subang Terancam Bui dan PTDH, Tunggu Hasil Autopsi
Endar mengatakan, empat kali Aipda W memukul AW dengan tangan kosong pada bagian muka dan bibir. Namun, akibat pukulan oknum anggota Polsek Pusakanagara tersebut, AW tidak sadarkan diri.
"Oleh oknum anggota Polsek Pusakanagara, korban lalu dibawa ke Puskesmas Pusakanagara," ujar Endar.
Namun, karena lukanya parah, korban dirujuk ke RS Siloam dalam keadaan koma.
AW kemudian dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani perawatan beberapa jam, Minggu (3/1) sekitar pukul 21.00 WIB
"Selanjutnya untuk memastikan penyebab kematian korban, pihak keluarga korban membawa jasad korban ke RS Bhayangkara Indramayu untuk dilakukan autopsi," katanya
Terkait kematian pelajar tersebut, Satreskrim Polres Subang langsung melakukan penyelidikan dan mengamankan oknum anggota Polsek Pusakanagara yang diduga melakukan penganiayaan hingga menyebabkan pelajar tersebut tewas.
"Sejak Senin pelaku sudah kita amankan, dan kita juga sudah memeriksa sebanyak tujuh saksi terkait peristiwa penganiayaan oknum anggota Polri yang bertugas di Polsek Pusakanagara tersebut, serta melakukan olah TKP," kata Endar.
Kasatreskrim Polres Subang Iptu Herman Saputra mengatakan tujuh saksi sudah mereka periksa.
Polsek Pusakanagara
SMK Negeri 1 Pusakanagara
Subang
Ariek Indra Sentanu
Endar Supriatna
TribunBreakingNews
'Salah Apa Anak Saya' Ibunda Pelajar Subang yang Tewas Dipukul Polisi Minta Pelaku Dihukum Mati |
![]() |
---|
Ada Logo Persib Bandung di Dinding Kamar Pelajar yang Tewas Dianiaya Polisi, Ingin Jadi Pemain Bola |
![]() |
---|
UPDATE Kasus Subang Pelajar Tewas Ditempeleng Polisi, 2 Kawannya Mau Menolong tapi Takut |
![]() |
---|
Wakapolres Subang Hadiri Tahlilan Pelajar yang Dianiaya Oknum Polisi, Janji Usut Tuntas Kasus Ini |
![]() |
---|
"Bila Perlu Dihukum Mati" Ibu di Subang Tak Rela Anaknya Tewas Dianiaya Oknum Polisi,Tangisnya Pecah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.