Cerita Elka 18 Tahun Mengajari Anak-anak Berkebutuhan Khusus, Banyak Belajar:Mereka Diberi Kelebihan

Di balik suka duka mengajar anak-anak berkebutuhan khusus tersebut, ia merasa bangga saat ada anak didiknya yang berprestasi.

Tribun Cirebon/ Handhika Rahman
Perayaan Hari Disabilitas Internasional di SLB Negeri 2 Indramayu, Kamis (7/12/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Menjadi seorang pengajar bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah pekerjaan yang mulia.

Hal tersebut yang menjadi dasar bagi Elka Asmartuti mengabdi mengajar anak-anak istimewa tersebut.

Pengabdian itu dilakoni Elka sejak awal menjadi guru honorer selama 7 tahun hingga kini diangkat menjadi ASN dan menjadi Kepala di SLB Negeri 2 Indramayu.

Terhitung sudah 18 tahun 8 bulan lamanya ia setiap hari berinteraksi dengan anak-anak berkebutuhan khusus.

Elka mengaku banyak pelajaran yang ia dapat selama mengajari anak-anak berkebutuhan khusus secara akademik maupun karakter.

Baca juga: Keren! Anak-anak Penyandang Disabilitas di Indramayu Gelar Fashion Show Hingga Menari Topeng Massal

"Orang menganggap, mereka itu kekurangan. Tapi menurut saya, justru mereka itu diberi kelebihan," ujarnya, Kamis (7/12/2023).

Menurut Elka, seperti anak disabilitas tuna netra, diselamatkan dari penglihatan yang tidak baik dilihat. Ia pun belajar cara menjaga pandangan.

Begitu pula dari anak disabilitas tunagrahita, kata Elka, ia belajar banyak soal ketulusan dan kejujuran dari anak-anak yang polos dalam menyayangi, termasuk belajar banyak pula dari anak disabilitas lainnya.

Elka bercerita, ia pribadi kadang dibuat terharu oleh anak-anak didiknya tersebut.

Menurut dia, mereka sangat tulus dalam belajar. Beberapa anak bahkan ada yang sangat gigih, ia mencontohkan ada anak didiknya yang menderita disabilitas tunadaksa.

Meski tidak memiliki kaki yang sempurna, tapi anak tersebut ingin bisa mandiri. Anak itu bahkan enggan jika segala hal seperti untuk berjalan selalu dibantu.

Selama mengajari anak-anak berkebutuhan khusus, Elka menghadapinya dengan keikhlasan.

Ia pun tidak merasa kesulitan. Terlebih, sebelum terjun ke dunia pendidikan anak berkebutuhan khusus, ia sudah mempelajari ilmu yang dibutuhkan.

Dibalik suka duka mengajar anak-anak berkebutuhan khusus tersebut, ia merasa bangga saat ada anak didiknya yang berprestasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved