Berita Viral
Viral, Kisah Mantan Guru Honorer di Cianjur Modal Jualan Sapu Injuk Berhasil Bangun Sekolah Gratis
Inilah kisah mulia dan inspiratif yang dilakukan mantan guru honorer di Cianjur, dengan modal jualan sapu injuk berhasil membangun sekolah gratis
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Selama ini menjadi guru honorer kerap kali dipandang sebelah mata.
Mereka hanya bisa pasrah mengajar dengan honor seadanya.
Bahkan gaji yang diterima mereka di bawah dari UMR daerah.
Karena hal itu, tak heran banyak guru honorer harus memutar otak.
Selain menjadi guru honorer, mereka juga harus memiliki pekerjaan sampingan.
Inilah pula yang dilakukan mantan guru honorer di Cianjur ini dan kini menjadi kisah inspiratif dan viral di media sosial.
Baca juga: Penyeleweng Dana PIP Milik SD di Cianjur Ternyata eks Kepala Sekolah dan Guru, Nilainya Rp 45 Juta
Ia berhasil membangun sekola gratis dari hasil berjualan sapu injuk.
Kisah inspiratif mantan guru honorer di Cianjur ini viral dibagika akun TikTok @daaitvindonesia.
Dia adalah Ahmad Jamaludin, dulunya merupakan guru honorer.
Ia mengabdikan dirinya mengajar sebagai guru honorer selama 10 tahun.
Hingga akhirnya ia memutuskan berhenti dan menjadi mantan guru honorer karena ia bertekad membangun sekolah gratis sendiri.
Tak disangka, hanya dengan modal menjual sapu injuk, Ahmad Jamaludin berhasil membangun sekolah gratis.
Ia membangun SMP IT Pancuh Tiluh yang berlokasi di Kampung Karawang Muda, Desa Jayagiri, Sindangbarang, Cianjur.
Tentu saja sebelum berhasil membangun sekolah gratis tersebut, Ahmad Jamaludin harus melalui luka-liku perjuangan.
Setelah menjadi mantan guru honorer, ia sempat merantau ke kota dengan harapan bisa memperbaiki kondisi perekonomiannya.
Namun, di tengah perjuangannya itu Ahmad Jamaludin justru termotivasi untuk berkontribusi mengembangkan sistem pendidikannya di desa tempat tinggal asalnya di Cianjur.
Berbagai cara dan upaya pun mulai dilakukan Ahmad dengan berjualan sapu injuk.
Dengan proses ternyata usahanya tersebut membuahkan hasil.
Dari bisnis berjualan sapu injuk tersebut, usahanya mulai berkembang dan bisa bisa mendapatkan pembeli dari berbagai daerah.
Lantas, dari hasil berjualan sapu injuk itulah dengan gigih, Ahmad mulai menyisihkan uang untuk membangun sekolah gratisnya.
Ia mulai menyisihkan uang mulai dari 4 ribu dari setiap penjualan sapu injuk seharga Rp 8 ribu.
"Jadi, Pak Ahmad ini dengan 8 ribu rupiah, disisihkan 4 ribu itu membangun sekolah?" tanya Ferdi Hasan pembawa acara.
“Iya membangun sekolah,” ucap Ahmad Jamaludin, mantan guru honorer membenarkannya.
Dalam wawancara tersebut, Ahmad juga mengungkap sekolah gratisnya ditunjang dan didonatori dari hasil penjualan sapu injuk tersebut.
Pada awal pembangunan sekolah gratisnya itu saat itu belum ada bantuan dari pemerintah mana pun.
“Untuk menunjang sekolah itu, kita donaturi sendiri,” ungkapnya.
Karena hal itu, Ahmad juga sekaligus memberdayakan masyarakat dan para siswanya untuk memproduksi sapu injuk tersebut.
Baca juga: Viral Nasib Guru Honorer di Jakarta Timur, Gaji Sebulan Rp 300 Ribu, Padahal di Kwitansi Rp 9 Juta
Para murid sengaja diajarkan membuat sapu unjuk agar bisa membeli keperluan sekolah dan membantu ekonomi keluarganya.
Inspirasi itu datang ketika Ahmad sedih ada siswa yang tidak melanjutkan pendidikan SMP karena terhambat biaya.
Karena hal itu, Ahmad menawarkan siswanya itu bisa sekolah gratis sekaligus berdaya bekerja memproduksi sapu injuk yang juga menjadi mata penghasilan sekolah gratisnya tersebut.
Selain memberikan sekolah gratis, Ahmad juga mengaku menyediakan tempat tinggal untuk para murid yang kurang mampu.
Kebutuhan para murid yang kurang mampu tersebut juga disediakan penginapan dan makan sehari-hari yang ditanggung olehnya secara pribadi.
Bahkan murid yang menginap, berasnya ditanggung saya sendiri," ujarnya.
Dengan ketekunan, kegigihannya serta kecintaannya terhadap pendidikan mampu membuat Ahmad berjuang membangun sekolah gratis tersebut.
Kini, mimpinya untuk mewujudkaan sekolah gratis untuk anak yang kurang mampu pun telah terwujud.
"Alhamdulillah dari sapu ini bisa membangun sekolah SMP IT Pancuh Tilu meskipun sangat sederhana sekali," tutupnya.
Diketahui mantan guru honorer Ahmad Jamaludin telah berhasil membangun sekolah gratisnya bernama SMP IT Pancuh Tilu di Desa Jayagiri, Kabupaten Cianjur pada 2020 lalu.
Kini, SMP IT Pancuh Tilu memiliki gedung sederhana.
Seiring berjalannya waktu kini biaya sekolah gratisnya juga mendapat bantuan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang hanya bisa membayar 12 orang guru.
Dari kisah perjuangan tersebut, kini kisah inspiratif mantan guru honorer Ahmad tersebut menarik perhatian warganet.
Sejumlah warganet juga memuji kemuliaan yang dilakukan mantan guru honorer tersebut membangun sekolah gratis tersebut meski sempat keterbatasan ekonomi.
Baca juga: Viral, Guru Honorer Buka Amplop Gaji 2 Bulan Mengajar, Jumlahnya Jauh di Bawah UMR, Tuai Pujian
Berikut beragam komentar warganet.
Rachman aziz33 "semoga sukses sahabat seperjuangan..saya tau bagai mana perjuang mu,,sukses terus BPk Ahmad Jamaludin"
Ramaa!!! "yang kek gini mah di angkat pns tanpa tes pun pantas"
R.Adi Nugroho "pemerintah daerah kemana"
Santi "Pak Presiden, bapak guru ini gak usah tes ini itu tolong ya diangkat langsung jadi PNS gol. IV kalau perlu"
GUGUN "kagak bisa bayangin amal nya sebanyak dan setinggi apa ya pak ahmad keren banget"
Rizal_Azmi "Pak, ini bukan sederhana. Tp super luar biasa. Yg mapan aja kdang tak bisa berbuat seperti ini Krn mkir. Pak doa seluruh penjuru akn bergema buat bpak," tulis beragam komentar warganet.
#BeritaViral #ViralLokal
mantan guru honorer
membangun sekolah gratis
jualan sapu injuk
Ahmad Jamaludin
Cianjur
kisah inspiratif
viral
Sindangbarang
guru honorer
ViralLokal
Fakta-fakta Film Animasi Merah Putih: One For All Senilai Rp6,7 Miliar yang Viral Tuai Kritikan |
![]() |
---|
Sosok Pemobil yang Viral Ngaku Aparat dan Bawa Pistol di Tangsel Ternyata Jaksa, Kejagung Minta Maaf |
![]() |
---|
Sosok Ismanto Tukang Jahit Ditagih Pajak Rp 2,8 Miliar, Kantor Pajak Klarifikasi Beber Penyebabnya |
![]() |
---|
Kisah Hendry Pemuda Sumedang Nekat Jalan Kaki ke Makkah Modal Rp50 Ribu Tempuh Perjalanan 9 Bulan |
![]() |
---|
Viral Buruh di Pekalongan Kaget Ditagih Pajak Rp 2,8 Miliar, Hidup Sederhana di Gang Sempit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.