Yosep Beradegan di Rekonstruksi Kasus Subang, Mimin Santai di Warung Sate, Ekspresinya Jadi Sorotan

TRIBUNJABAR.ID - Dalam rekonstruksi kasus Subang yang digelar Polda Jabar (22/11/2023), ada pemandangan yang mendapat sorotan dari publik.

Yaitu keberadaan kontras tersangka Yosep dan Danu serta ketiga tersangka lainnya, yaitu Mimin Mintarsih dan dua anaknya, Arighi dan Abi.

Penyidik meminta para tersangka memperagakan 95 adegan pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di rumah TKP di Desa Ciseuti, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang (22/11/2023).

Namun ternyata dalam rekonstruksi kasus Subang tersebut hanya Yosep dan Danu yang beradegan.


Sedangkan Mimin Mintarsih, istri muda Yosep dan dua anaknya Arighi dan Abi digantikan oleh peran pengganti.

Baca juga: Detik-detik Percekcokan Yosep dan Tuti Suhartini Sebelum Dieksekusi, Misteri Uang 30 Juta Terungkap

Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Surawan mengatakan ketiga tersangka Mimin dan dua anaknya sebenarnya sudah dihadirkan di TKP saat rekonstruksi.

Namun, Surawan mengatakan ketiga tersangka Mimin, Arighi dan Abi menolak mengikuti rekonstruksi tersebut.

“Ketiga tersangka itu juga dihadirkan namun saat kami tawarkan untuk rekonstruksi tapi yang bersangkutan menolak,” ungkap Kombes Pol Surawan.

Surawan mengatakan berdasarkan pengakuan Danu, Mimin berperan memandikan jenazah Tuti dan Amalia.

"Kalau hasil keterangan Danu sih peran Mimin memandikan kedua jenazah (korban),” jelas Surawan.

Sedangkan Arighi dan Abi, kata Surawan, berperan membantu Yosep mengeksekusi Tuti dan Amel.

Di sisi lain ketika Yosep beradegan menjalani rekonstruksi tersebut, keberadaan Mimin dan dua anaknya menjadi pertanyaan publik.

Meski sempat hadir dalam agenda rekonstruksi tersebut, ternyata ketiga tersangka kasus Subang itu pergi meninggalkan TKP.

Diketahui Mimin dan dua anaknya itu menumpangi mobil putih di TKP.

Tak berselang lama, mereka meninggalkan gelaran rekonstruksi tersebut.

Belakangan diketahui keberadaan Mimin dan dua anaknya itu lebih memilih pergi dan bersantai nongkrong di warung sate.

Hal ini terungkap dalam video TikTok yang dibagikan kuasa hukum Mimin, Fajar Sidik.

Dalam video tersebut awalnya memperlihatkan kuasa hukum Mimin Fajar Sidik.

Ia mengatakan keberadaan dirinya sedang berada di warung sate Cijengkol, Kabupaten Subang.

Fajar Sidik juga mengungkap lokasi warung sate tersebut berada dekat dengan Yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosep.

Perekam juga mengungkap di warung sate tersebut juga ada Mimin dan keluarga yang sedang berkumpul.

Lantas perekam pun menyapa Mimin dan dua anaknya.

“Di sini juga ada Ibu Mimin, Arighi juga Abi,” ucap perekam menyapa.

Saat menyapa, ekspresi Mimin santai menjadi sorotan.

Dari raut wajahnya tampak Mimin santai dan melempar senyuman kepada kamera.

Bahkan Mimin juga mengacungkan jempolnya dan memberikan simbol cinta ke kamera.

Sementara ekspresi dua anak Mimin, Arighi dan Abi tampak hanya diam.

Selain ketiga tersangka, di sana juga ada kuasa hukum Yosep sekaligus ketiga tersangka, Rohman Hidayat.

Dalam video tersebut dituliskan narasi keterangan bahwa mereka sedang rehat setelah rekonstruksi bersama Mimin, Arighi, Abi dan im advokatnya.

Baca juga: Terungkap Cara Yosep Menghabisi Nyawa Amalia Mustika Ratu, ketika Anak Tuti Baru Bangun dari Tidur

Kini, video keberadaan kontras antara Yosep dan Mimin serta dua anaknya itu menarik perhatian warganet.

Tak sedikit warganet mempertanyakan ekspresi Mimin yang bisa santai dan tersenyum meski ditetapkan jadi tersangka dalam kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang tersebut.

Ada juga warganet juga menyoroti aksi Mimin dalam video tersebut yang santai memegang puntung rokok di tangannya.

janianjani***, “lahk ko masih bisa senyum senyum sih?? kya gda dosa aja lu... ngaur nih kasus org pembunuh begitu diajak mabar…,”

mommy, “mengapa mereka tak ada sedih”

fitri insani skincare, “anjir Mimin muka tanpa dosa ngeunah we ngudud”

user kuya balap, “harap harap cemas”, tulis seorang netizen yang mengomentari video keberadaan Mimin tersebut.

Perjalanan Kasus Subang

Kasus pembunuhan ibu dan anak di Kabupaten Subang, Jawa Barat, menyita banyak perhatian masyarakat.

Tak hanya warga Subang, kasus pembunuhan yang menewaskan Tuti Suhartini (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu (23), juga menjadi obrolan nasional. Bahkan Mabes Polri sempat turun tangan ikut menangani kasus ini.

Saking hebohnya, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini dikenal dengan istilah "Kasus Subang."

Ibu dan anak itu diduga dibunuh dengan cara keji. Mayat Tuti dan Amalia ditemukan dalam bagasi mobil Alphard, yang terparkir di rumah mereka, di Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Rabu 18 Agustus 2021 pagi.

Yosep, suami Tuti dan ayah Amelia, syok. Dia yang pertama kali menemukan mayat itu.

Merasa janggal atas kematian istri dan anaknya, Yosep melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Jalan Cagak.

Saat jenazah Tuti dan Amalia dimakamkan, Yosep terlihat sangat sedih. Bahkan dia pun menangis.

"Saya mohon doanya supaya istri bersama anak kesayangan saya diterima di sisi Allah Swt. Saya tidak menyangka ditinggalkan secepat ini," kata Yosep saat sebelum proses pemakaman berlangsung, Kamis (19/8/2021).

Baca juga: “Danu Diperintahkan” Ternyata Danu Ikut Ambil Bagian Eksekusi Korban Kasus Subang, Begini Perannya

Tetapkan 5 Tersangka

Olah TKP berkali-kali dilakukan. Sebanyak 121 orang diperiksa sebagai saksi, dan 261 alat bukti dikumpulkan. Polisi juga mengautopsi jenazah hingga dua kali.

Bahkan Polda Jabar yang mengambil alih kasus Subang dari Polres Subang ini mengeluarkan sketsa wajah pelaku pembunuhan.

Namun polisi mengalami kebuntuan untuk menetapkan tersangka kasus Subang.

Setelah dua tahun berlalu, Polda Jabar baru menetapkan 5 tersangka pembunuhan ibu dan anak.

Penetapan tersangka ini setelah Danu, keponakan korban Tuti, mendatangi Polda Jabar dan memberikan keterangan keterlibatannya dalam kasus Subang.

Dia juga berkicau tentang orang-orang yang terlibat dalam kasus Subang ini.

Bebekal hasil penyidikan dan keterangan Danu, polisi menetapkan 5 orang tersangka.

Mereka adalah Yosep ayah dan suami korban, M Ramdanu alias Danu sepupu dan keponakan korban, Mimin istri muda Yosep, Arighi dan Abi anak tiri korban.