Pilpres 2024

Anies Baswedan Sudah Mulai Bagi-bagi Kursi, Janji Beri Kursi Menteri pada Muhammadiyah

Anies kemudian melanjutkan jawabannya bahwa ia akan memberikan tempat bagi kader Muhammadiyah mengisi pos menteri.

Editor: Ravianto
istimewa
Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN). Anies janji memberikan kursi menteri pada kader Muhammadiyah. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Calon Presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (AMIN) memastikan akan memasukkan kader Muhammadiyah sebagai menteri di kabinetnya jika terpilih sebagai pemenang Pilpres 2024.

Janji itu disampaikan Anies pada acara Dialog Terbuka Muhammadiyah bersama pasangan capres-cawapres, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Solo, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (22/11). 

Awalnya pada sesi terakhir dialog, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti yang menjadi moderator bertanya soal jatah menteri untuk Muhammadiyah. Abdul Mu'ti bertanya kepada Anies dan Cak Imin apakah akan mengangkat menteri dari kalangan Muhammadiyah jika keduanya terpilih. Ia berkelakar pertanyaannya ini singkat namun konkret. 

"Kalau saya boleh tanya yang tak ilmiah tapi penting. Kalau Mas Anies dan Gus Muhaimin jadi presiden dan wakil presiden, apakah akan angkat menteri dari Muhammadiyah?" tanya Mu'ti.

Pertanyaan itu disampaikan Mu'ti di hadapan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir. Pertanyaan Mu'ti itu juga langsung mengundang tawa dan tepuk tangan para peserta diskusi.

"Ini pertanyaan singkat tapi konkret, mohon maaf ya," celetuk Mu'ti lagi. 

Anies dan Cak Imin juga tampak kaget dan tertawa. Pertanyaan itu juga langsung dijawab Anies dengan pertanyaan. "Pertanyaan lagi, Pak Mu'ti masuk dalam daftarnya ya Pak Haedar?" canda Anies.

Sontak pertanyaan Anies itu kembali mengundang tawa ribuan warga Muhammadiyah.

Anies kemudian melanjutkan jawabannya bahwa ia akan memberikan tempat bagi kader Muhammadiyah mengisi pos menteri.

"Pak Jokowi saja beri tempat, apalagi kita," kata dia. 

Mendengar pernyataan Anies itu, Mu'ti lantas mengapresiasinya. Ia berkelakar lagi menanyakan ke Cak Imin jumlah menteri untuk Muhammadiyah. "Jadi konkret ya. Akan ada menteri dari Muhammadiyah. Monggo, Cak Imin mau nambah menterinya berapa gitu ya?" kata Mu'ti.

Senada dengan Anies, Cak Imin memastikan akan ada menteri dari Muhammadiyah lantaran pasti ada perwakilan dari Muhammadiyah di tiap periode kepemimpinan di Indonesia. 

"Setiap periode kepemimpinan nasional, kayaknya enggak berani ninggalin menteri dari Muhammadiyah. Apalagi kami berdua, pasti kita akan," kata dia.

Dialog terbuka Muhammadiyah merupakan rangkaian dialog dengan tiga calon presiden yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hari ini akan dilakukan dialog terbuka untuk pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Sedangkan untuk paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka rencananya digelar di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur pada Jumat (24/11) besok. 

Dalam sesi Anies-Muhaimin kemarin terdapat lima panelis yang dihadirkan. Pertama adalah Ulama Intelektual Professor Saad Ibrahim yang juga Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur. Kedua, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Guru Besar Program Studi Pendidikan Biologi professor Sofyan Anif. Mantan Ketua Komisi Yudisial dan juga Guru Besar Program Studi Ilmu Hukum UMS Aidul Fitriciada, Peneliti Senior Lipi Profesor Siti Zuhro dan terakhir Guru Besar Program Doktor Politik Islam-Ilmu Politik Professor Zuly Qodir.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved