Napak Tilas Sisa Jalur Kereta Api Kuno di Indramayu: Sebagian Tertutup Aspal, Ada yang Menjadi Sawah

Napak Tilas Jalur digelar PT KAI Daop III Cirebon bersama beberapa komunitas pencinta kereta api di Kabupaten Indramayu, Rabu (15/11/2023).

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Handhika Rahman
Jalur kereta api nonaktif di Indramayu yang kini berubah menjadi sawah. 

Jalur Jatibarang-Karangampel, kata Ayep, memiliki panjang 18,34 kilometer.

Ayep menjelaskan, setelah Staatsspoorwegen sukses membangun percabangan Jatibarang–Indramayu pada tahun 1925, maka dilanjutkannya proses pembangunan cabang menuju Karangampel.

Pembangunan jalur ini selesai dan dibuka pada tanggal 1 Mei 1926. 

"Tapi keberadaannya tidak lama dan jalur ini ditutup per 1 Oktober 1932 karena Belanda mengalami krisis depresi ekonomi besar," ujar dia.

Ayep mengatakan, untuk jalur ini hanya ada dua stasiun yang terlintas, yaitu Stasiun Jatibarang dan Stasiun Karangampel.

Namun keberadaan Stasiun Karangampel saat ini sudah tak bersisa dan berubah menjadi lapangan.

"Bangunannya sudah tidak ada. Tapi masih ada dua rumah dinas yang masih berdiri," ujarnya.

Masih disampaikan Ayep, lintas Jatibarang-Karangampel ini memiliki 5 halte yang dilalui meliputi Majasih (MJS), Gadingan (GAD), Juntikebon (JTK), Mundu (MDU), dan Karangampel (KRP).

Ayep menyebut, kegiatan napak tilas yang dilakukan hari ini bertujuan untuk mengedukasi sejarah, pengamanan aset, dan tujuan akhirnya untuk optimalisasi aset.

PT KAI Daop 3 Cirebon ini mensertifikatkan aset-aset kekayaan perkeretaapian yang sudah nonaktif khususnya yang ada di wilayah Indramayu.

Optimalisasi aset ini pun sudah berlangsung dan saat ini masih terus berproses.

"Nanti di 2024, kita harapkan bisa full disertifikatkan semuanya," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved