Sosok I Kadek Roi Astika, WNI Ditemukan Tewas di Kamar Hotel, Baru 3 Hari Kerja di Amerika Serikat

Sosok WNI bernama I Kadek Roi Astika ditemukan meninggal dunia di kamar hotelnya yang berada di Kota Nashville, Tennessee, Amerika Serikat.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Facebook Eddie Suartana
Sosok WNI bernama I Kadek Roi Astika ditemukan meninggal dunia di kamar hotelnya yang berada di Kota Nashville, Tennessee, Amerika Serikat. 

TRIBUNJABAR.ID - Sosok WNI bernama I Kadek Roi Astika ditemukan meninggal dunia di kamar hotelnya yang berada di Kota Nashville, Tennessee, Amerika Serikat.

Jasad I Kadek Roi Astika ditemukan pada Minggu (5/11/2023) waktu setempat.

Kerabat korban yang tinggal di Amerika Serikat, Made Edi Suartana mengatakan, I Kadek Roi Astika ditemukan tak bernyawa oleh teman mendiang.

Edi menjelaskan, I Kadek Roi Astika baru tinggal selama lima hari dan bekerja sebagai juru masak selama tiga hari di Amerika Serikat.

"Mendiang berangkat dari Bali pada 30 Oktober dan tiba di USA tanggal 31 Oktober 2023," kata Edi pada Sabtu (11/11/2023), dikutip dari Tribun-Bali.com.

"Baru kerja tiga hari dan tanggal 5 November ditemukan meninggal dunia," sambungnya.

Edi menuturkan, Rio berangkat dengan menggunakan J1 visa dan mengikuti internship program di Thompson Hotel Nashville sebagai juru masak.

"Roi yang masih muda, usia 20 tahun nekat ke Amerika meskipun biaya program hampir 200 jutaan dengan harapan untuk mengubah hidup dan membantu keluarga," katanya.

Lantas seperti apa sosok I Kadek Roi Astika?

Baca juga: Sisa 3 WNI yang Masih Bertahan di Gaza, Sudah Tegaskan Menolak Dievakuasi

I Kadek Roi Astika adalah warga Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.

Ia adalah anak bungsu dari pasangan Putu Resita dan Wayan Sudarsini.

Orang tua I Kadek Roi Astika bekerja sebagai seorang petani dan pedagang nasi jinggo keliling.

Terakhir, I Kadek Roi Astika sedang menempuh pendidikan Diploma 2 jurusan F&B divisi Culinary di Kampus Bali Internasional.

Ingin Bantu Ekonomi Keluarga

Sepupu I Kadek Roi Astika, Sudarsana mengatakan, I Kadek Roi Astika memang memiliki tekad yang besar untuk bekerja di luar negeri.

Hal itu karena gaji di luar negeri lebih besar dan ia ingin membantu perekonomian keluarganya.

"Dari tamat sekolah, Roi memang sudah bercita-cita ingin bekerja di luar negeri karena gajinya lebih besar," tutur Sudiarsana pada Selasa (14/11/2023), dikutip dari Kompas.com.

Sebelumnya, I Kadek Roi Astika juga pernah bekerja dengan status magang di Prancis selama enam bulan.

Tidak Mengeluh Sakit

Sudarsana mengatakan, I Kadek Roi Astika tidak memiliki keluhan penyakit apapun sebelum berangkat mengadu nasib di negeri Paman Sam.

"Sebelum berangkat juga kondisinya sehat," kata Sudarsana.

"Sebelum ke bandara, kami sempat jalan-jalan dulu ke mal. Saat itu dia sangat ceria, tidak ada keluhan sakit," sambungnya.

Begitu pun juga saat berada di Amerika, Roi tidak menunjukkan tanda-tanda sakit.

Baca juga: Satu Keluarga WNI di Gaza Akhirnya Berhasil Dievakuasi, Sudah Bersama Tim KBRI Mesir

"Setelah sampai di Amerika juga dia tidak pernah mengeluh sakit," ungkap Sudarsana.

"Jadi setiap ditelepon kami hanya memberikan dia dukungan agar semangat bekerja," lanjutnya.

Kronologi Ditemukannya Jasad I Kadek Roi Astika

Edi menjelaskan, teman I Kadek Roi Astika merupakan sosok yang terakhir melihat mendiang, satu hari sebelum meninggal dunia.

Keesokan harinya, I Kadek Roi Astika seharusnya pergi bekerja.

Namun, ia tidak ditemukan di hotel tempatnya bekerja.

Kemudian, teman mendiang mencari I Kadek Roi Astika ke hotel tempatnya menginap yang ternyata dalam keadaan terkunci.

Akhirnya, teman Roi pun membuka pintu itu dengan kunci mater.

Saat pintu dibuka, I Kadek Roi Astika ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

Kemudian, teman Roi menelepon kepolisian setempat.

Setelah itu, kepolisian menghubungi kerabat I Kadek Roi Astika sesuai dengan nomor yang tertera di paspor.

"Dan yang menerima telepon itu adalah bapaknya," kata Edi.

"Awalnya dikira penipuan, dan karena sepupu saya menikah dengan sepupu almarhum, saya yang ditelepon diminta memastikan," lanjutnya.

Edi pun merasa kaget saat ditelepon karena baru tahu jika ada orang Bali juga yang bekerja di lokasi yang sama.

Ia pun kemudian menghubungi nomor polisi yang menghubungi ayah korban.

"Dan dari pihak kepolisian membenarkan dan memberikan saya nomor RS yang menginvestigasi mayat," katanya.

Pihak keluarga saat itu belum percaya, Edi kemudian melakukan pengecekan dan ternyata benar jenazah tersebut adalah Roi.

"Saya sudah video call keluarga di Bali dan memang itu benar almarhum," katanya.

Rencananya, jenazah Roi akan dipulangkan ke tanah air, pada Kamis (16/11/2023) dan kemungkinan tiba di rumah duka pada Jumat (17/11/2023).

Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Buleleng, Komang Sumertajaya menyampaikan, pemulangan jenazah Roi, akan dibiayai sepenuhnya oleh pihak asuransi.

Hal itu mengingat I Kadek Roi Astika merupakan pekerja migran legal.

(Tribunjabar.id/Rheina Sukmawati) (Tribun-Bali.com/Putu Supartika) (Kompas.com/Hasan)

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved