Serunya Pelatihan Barista di Balik Cadas Pangeran Sumedang, Gadis yang Tak Suka Kopi Pun Nekat Ikut
Selama beberapa pekan, Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Bandung mengadakan kursus Barista untuk para pemuda di sana.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Hermawan Aksan
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Desa Cinanggerang, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, berada di balik Cadas Pangeran.
Lokasinya lumayan jauh dari jalan utama. Jalannya menanjak jika ditempuh dari Jalan Raya Sumedang-Bandung.
Dari tepi jalan, menggunakan sepeda motor, Balai Desa Cinanggerang dapat ditempuh dalam 15 menitan.
Perlu kepiawaian mengemudi. Berangkatnya menanjak curam, pulangnya menurun tajam.
Kemarin, balai desa itu tak biasanya, ramai sejak pagi. Ada puluhan pemuda berkumpul. Percakapannya sama, soal kopi.
Selama beberapa pekan, Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Bandung mengadakan kursus Barista untuk para pemuda di sana.
Kursus yang merupakan kerja sama dengan Patriot Desa Jawa Barat, Pemerintah Desa Cinanggerang, dan Koperasi Kopi Manggung tersebut berlangsung mulai Senin (13/11/2023) hingga tanggal 5 Desember 2023.
Kepala Desa Cinanggerang, Ade Suryana, mengatakan ada 16 pemuda dan pemudi warga Cinanggerang yang mengikuti kegiatan itu.
Mereka diambil dari masing-masing RW, dua orang per RW.
Dia berharap, kegiatan itu akan bisa membuat pemuda-pemudi desanya memaksimalkan potensi desa.
Sebab, di Cinanggerang banyak pohon kopi namun buahnya jika bukan dibiarkan terbengkalai, dijual dengan harga murah kepada tengkulak.
"Semoga ini menjadi motivasi buat pemuda-pemudi ke depan. Mungkin punya kedai, mungkin bekerja di kedai, dan bisa mengolah apa yang ada di desa ini," katanya saat membuka acara tersebut.
Ade menjelaskan, di Cinanggerang ada potensi wisata alam dan wisata religi.
Maka, adanya pemuda-pemudi yang mahir dalam pengolahan hingga penyeduhan kopi, akan semakin melengkapi potensi desa itu.
"Nanti orang datang berkunjung, disuguhi kopi khas Cinanggerang, tentu akan berkesan di hati mereka," katanya.
Kursus barista ini diinstrukturi oleh tim dari Koperasi Kopi Manggung, sebuah komunitas dari Kecamatan Cimanggung, Sumedang.
Fajar Islam, Patriot Desa Jawa Barat yang bertugas di Cinaggerang, mengatakan potensi desa dari sisi sumber daya alam sangat besar.
Namun, sumber daya manusianya belum banyak terlatih.
"Pemerintah desa selalu mendukung semua pelatihan yang dilakukan di sini, tinggal warganya, pemuda-pemudinya yang harus semangat," katanya.
Para peserta rata-rata merupakan pemuda-pemudi yang baru lulus SMA.
Ada yang lulus tahun 2023 ini, paling tua adalah lulusan tahun 2018. Mereka dominan tidak punya kegiatan yang produktif.
Harapannya, melalui kursus ini, mereka termotivasi untuk bisa mengelola kopi hingga menyeduhnya dengan baik, dan siapa tahu bisa menjadi barista yang profesional di kemudian hari.
Wulan (18), salah seorang peserta, mengaku baru lulus SMA dan pernah bekerja selama enam bulan sebagai admin marketing di sebuah perusahaan di Sumedang.
Namun dia mengundurkan diri. Ia punya alasan tersendiri.
"Ingin bebas, buka bisnis sendiri. Kebetulan ada informasi pelatihan ini, ya saya ikut," katanya.
Dia tidak suka kopi. Namun, karena sudah memutuskan untuk ikut, pada hari pertama pelatihan, dia mau tidak mau harus merasakan kopi. Dia meminumnya.
Menurutnya, kopi robusta yang disangrai medium itu sangatlah pahit.
"Aku enggak suka minum kopi. Kopi membuat aku pusing tujuh keliling," katanya.
Selain mencicipi dan mengenal sepintas peralatan kopi di hari pertama pelatihan, dia juga belajar tentang sejarah kopi, mulai dari asal kopi dari Arab hingga kopi bisa sampai ke Nusantara.
"Pas diceritain sejarah, agak sedikit boring dan ngantuk, tapi bisa dipahami," katanya.
Dimas (18), peserta lainnya, mengatakan bahwa kesan di hari pertama pelatihan tersebut sangat menyenangkan.
"Saya sangat menyukainya, karena bisa mengisi aktivitas saya dan juga di hari pertama pelatihan memberi saya pengetahuan tentang kopi, mulai cara menghaluskan kopi sampai menyeduhnya," kata Dimas. (kiki andriana)
Pemkab Sumedang Ajukan RAPBD Perubahan 2025, Naik Jadi Rp 3 Triliun |
![]() |
---|
2.700 Kasus TBC di Sumedang Sukses Ditangani, Wabup Fajar: Pemerintah Punya PR Edukasi |
![]() |
---|
Driver Ojol di Surabaya Mendadak Ambruk Tersungkur saat Tunggu Orderan di Warkop, Nyawa TaK Terolong |
![]() |
---|
Kanwil Kemenkum Jabar Harmonisasikan Raperkada Kab. Sumedang Terkait Batas Desa |
![]() |
---|
Keluarga Pria Tua yang Tewas Terbakar di Saung di Rancakalong Sumedang Menolak Visum, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.