''Dibersihkan, tapi Muncul Lagi,'' Curhat Bey Machmudin Setiap Hari Dapat Keluhan Soal Sampah

Darurat sampah, menurut Bey Machmudin, jangan hanya menjadi peringatan bagi pemerintah tanpa kontribusi masyarakat.

kiki andriana/tribun jabar
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Permasalahan sampah di Bandung Raya belum juga terselesaikan. Distribusi sampah ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti tampaknya masih terkendala sehingga terjadi tumpukan-tumpukan sampah di beberapa titik, terutama di Kota Bandung.

Hal ini pun disayangkan Penjabat Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin. Ia mengatakan setiap hari ada saja keluhan masyarakat mengenai sampah secara langsung kepada dirinya.

"Saya setiap hari terima keluhan dari masyarakat. Ada yang di Rajamantri, ada yang di Sederhana. Sebetulnya kan dibersihkan, tapi muncul lagi di situ," kata Bey di Bandung, Senin (13/11/2023).

Ia mengatakan, dalam waktu sangat dekat akan menggelar kembali rapat koordinasi mengenai penanganan sampah di Bandung Raya. Sehingga, langkah penanganan sampah yang dilakukan dapat dilakukan secara permanen.

Baca juga: Pemkot Bandung Prioritaskan Angkut Sampah di TPS dan Jalan, Warga Diminta Kelola Sampah Sendiri

Bey pun mengatakan kepedulian warga Bandung Raya untuk mengatasi permasalahan sampah masih harus ditingkatkan.

Darurat sampah, katanya, jangan hanya menjadi peringatan bagi pemerintah tanpa kontribusi masyarakat.

"Sasa sense of crisis, merasa bahwa darurat sampah terjadi di Bandung Raya, itu tidak dirasakan oleh masyarakat. Jadi masyarakat masih belum dari awal, dari hulunya masih belum memperbaiki," tuturnya.

Ia pun menyampaikan kepada Kepala Dinas Linas Lingkungan Hidup agar mencari solusi jika sampah organik tidak boleh lagi dibuang ke Sarimukti. Jangan sampai, hal ini akan menimbulkan penumpukan baru.

Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legoknangka sebagai pengalihan dari TPAS Sarimukti, katanya, masih dalam proses dan tetap dijadwalkan dibangun mulai November 2024.

"Ada berapa pending item yang dimintakan oleh konsorsium Legoknangka. Kami bertahap selesaikan, bentuk dulu ada BUP, badan usahanya dulu. Nah itu baru kita bicara yang pending item itu. Jadi jangan, ada tunggu-tungguan. Tetap masih bertahan untuk groundbreaking November 2024," katanya.

Baca juga: Sampah Jadi Penyebab Rusa-rusa TWA Pangandaran Cari Makan sampai Wilayah Wisata Pantai Pangandaran

Dengan pembangunan selama dua tahun, maka TPPAS ini bisa beroperasi pada 2027. Akan merugikan bagi penanganan sampah di Bandung Raya, ujarnya, jika pembangunan TPPAS Legoknangka kembali diundur.

"Jadi kemarin ada JICA (Badan Kerja Sama Internasional Jepang) kan kami minta segera tolong diperhatikan. Diajak itu konsorsium Sumitomo yang menang kan, supaya mereka serius untuk menyelesaikan masalah ini dengan segera," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved