Termasuk untuk Gempa Sesar Lembang, Pemkot Bandung Siapkan Anggaran Kebencanaan Rp24 Miliar

BPBD Kota Bandung, telah menyiapkan anggaran kebencanaan puluhan miliar untuk mitigasi berbagai macam bencana alam termasu

|
Tribun Jabar/Rahmat Kurniawan
DENGAR PENJELASAN - Foto ilustrasi Sesar Lembang. Peserta geotrack Sesar Lembang sedang mendengarkan penjelasan saat berada di Gunung Batu, Lembang, Bandung Barat, Minggu (24/8/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandung, telah menyiapkan anggaran kebencanaan puluhan miliar untuk mitigasi berbagai macam bencana alam termasuk gempa Sesar Lembang.

Sesar Lembang disebut juga Patahan Lembang yaitu sebuah patahan geser aktif yang terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Sesar Lembang mengalami pertemuan dengan Sesar Cimandiri di Padalarang. Patahan ini memanjang dari Padalarang hingga Jatinangor yang kira kira memiliki jarak sekitar 29 km.

Anggaran yang bersumber dari APBD Kota Bandung itu nantinya akan digunakan untuk sosialisasi, simulasi, hingga penanganan bencana alam mengingat wilayah Kota Kembang ini masuk daerah yang rawan bencana.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bandung, Didi Ruswandi, mengatakan anggaran kebencanaan yang telah siapkan tersebut mencapai Rp 24 miliar, bahkan anggara sebesar itu bisa saja bertambah pada tahun 2026 mendatang.

"Saya enggak tahu kalau dengan adanya isu Sesar Lembang ini apakah ada kebijakan dari TAPD untuk ditambah. Kalau kemarin yang inputing terakhir itu Rp 24 miliar," ujarnya saat dihubungi, Selasa (26/8/2025).

Baca juga: Polemik Rombel di Jabar Berakhir Damai, Pemerintah Akhirnya Libatkan Sekolah Swasta dalam PPDB

Sementara untuk saat ini, pihaknya fokus melakukan mitigasi gempa bumi Sesar Lembang karena aktivitas sesar aktif tersebut sudah mulai meningkat hingga terjadi beberapa kali gempa di wilayah Bandung Raya.

Upaya yang sudah dilakukan oleh BPBD Kota Bandung di antaranya, simulasi gempa bumi dan geotrack Sesar Lembang dengan melibatkan sejumlah ahli untuk memetakan titik rawan dan mengetahui dampak yang akan muncul.

"Yang pertama sebenarnya tujuan Geotrack ini kita ingin pertama penyebar luasan tentang Sesar Lembang khususnya dari segi fisik dan keterangan ahli gitu ya," kata Didi.

Menurutnya, langkah tersebut harus dilakukan karena gempa bumi Sesar Lembang ini tidak bisa diprediksi, sehingga Pemkot Bandung harus menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tersebut.

"Nah, karena tidak bisa diprediksi, maka satu-satunya jalan kita menyiapkan diri untuk menghadapi bencana. Dalam konteks risiko bencana itu kan ada tiga faktor nih pertama ancaman, kedua kerentanan, dan ketiga adalah kapasitas masyarakat," ujarnya.

Namun untuk saat ini, kata dia, kesadaran masyarakat terkait akan pentingnya penanggulangan bencana sudah meningkat, bahkan saat ini sudah banyak permintaan ke BPBD Kota Bandung untuk mengadakan simulasi.

"Ini yang menggembirakan, kesadaran masyarakat untuk peningkatan kapasitas evakuasi mandiri ini meningkat. Permohonan ke kami untuk melakukan simulasi atau evakuasi itu mulai banyak nih. Sampai sekarang sudah full, satu hari dua lokasi untuk simulasi," kata Didi. (*)

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved