Cerita Saadah Sarjana Asal Sumedang yang Tak Malu Jualan Bubur Ayam, Lanjutkan Bisnis Orang Tua
Saadah Fatimiyah (23) mungkin perwujudan dari perkataan penulis Pidi Baiq tentang sarjana jualan tahu.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
"Saadah adalah sarjana keenam di keluarga kami. Alhamdulillah. Bubur memang uangnya tidak seberapa, tetapi mungkin ini yang dinamakan berkah," katanya.
Siti mengenang bagaimana anak-anaknya diberi bekal sekolah dengan menunggu hasil penjualan bubur pagi hari.
"Bekalnya (uang) juga dadakan," kata Siti sedikit tertawa.
Baca juga: MKMK Dibilang Setengah-Setengah Beri Sanksi Anwar Usman, Publik di Sumedang: Pecat Sebagai Hakim!
Jika akhir pekan, lapak bubur Siti ramai.
Omzetnya bisa mencapai Rp 1,5 juta.
Namun di hari-hari biasa, penghasilan itu hanya cukup buat belanja kembali bahan-bahan bubur.
"Ya, untuk saat-saat ini, kami hanya sampai bisa makan saja dari usaha ini, belum lebih," katanya.
Dia berharap pemerintah dapat segera menstabilkan harga beras. Sebab, kenaikan harga beras ini sangat berdampak kepada usahanya.
"Menggunakan beras yang harganya Rp15 ribu per kilogram. Harganya terus naik, namun saya tidak menaikkan harga jual bubur. Mudah-mudahan pemerintah segera menstabilkan harga beras, " ucapnya. (*)
Penataan Jatinangor hingga Jalan Ambles Surian Jadi Usulan Bupati Sumedang ke KDM |
![]() |
---|
Wabup Fajar Aldila Lepas Ekspor Jaring Sabut Kelapa Kreasi Warga Binaan Lapas Kelas II B Sumedang |
![]() |
---|
Sinergi Kemenkum Jabar dan Plaza Asia Sumedang: Siap Lindungi Produk UMKM Lewat Sertifikasi KI |
![]() |
---|
Pastikan Kepatuhan, Kemenkum Jabar Turun Langsung Periksa Protokol Notaris di Sumedang |
![]() |
---|
Puluhan Anggota Satpol PP Pukul Mundur Perusuh di IPDN Jatinangor Sumedang, Ada Apa? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.