Bappeda Jabar Targetkan Sembilan Calon Daerah Otonomi Baru Terwujud di Jawa Barat
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan realisasi pembentukan 9 Calon Daerah Persiapan Otonomi Baru di Jawa Barat.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Darajat Arianto
Pertama kemiskinan dan giri rasio yang masih tinggi, kemudian laju pertumbuhan ekonomi tinggi namun belum berkualitas.
Baca juga: Anggota DPRD Jabar Jajang Rohana Usul untuk Kaji Kembali Otonomi Daerah
“Kita pertumbuhan ekonomi di angka 5 persen, tapi masih belum bisa disebut berkualitas karena angka pengangguran masih nomor 1 di Indonesia,” ujar Iendra.
Iendra sendiri mengaku sudah menyusun 8 tantangan Jawa Barat dalam meraih bonus demografi dalam 20 tahun ke depan.
Pertama, urusan indikator makro yang butuh perbaikan dimana angka kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka yang tinggi.
Kedua, dalam rencana tata ruang tata wilayah (RTRW) 2022-2042 ada pertambahan luas wilayah dengan masuknya kawasan laut.
Ketiga, soal Ibu Kota Nusantara (IKN). Perpindahan Ibu Kota dari DKI Jakarta ke Kalimantan menurut Iendra akan mengubah arah ekonomi Jawa Barat ke depan. Jakarta hanya akan menjadi Daerah Khusus.
Tantangan berikutnya adalah soal daya dukung tampung dan ketahanan pangan dimana Jawa Barat akan menghadapi isu lingkungan hidup, perubahan iklim dan mekanisme transisi energi.
Kelima jumlah penduduk akan makin bertambah yang pada 2045 diperkirakan jumlah penduduk Jawa Barat akan mencapai 56,8 juta jiwa.
Keenam, menurut Iendra muncul tantangan di sektor digitalisasi dan hi-tech lewat implementasi dan dampaknya.
Kemudian tantangan ketujuh menurutnya adalah urusan sosial dan budaya dimana tradisi dan modernisasi akan berbenturan, urbanisasi dan preservasi kawasan rural. Terakhir, tantangan ada pada penataan daerah otonomi lewat pembentukan kabupaten kota baru. (*)
Bappeda Jabar
Iendra Sofyan
Daerah Otonomi Baru
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
pertumbuhan ekonomi
pengangguran
kemiskinan
RUU APBN 2026 Disahkan, Ekonom Jabar: Ideal Capai Sasaran RPJMN tapi Perlu Pengawasan Ekstra |
![]() |
---|
Anggaran Infrastruktur, Kesehatan, dan Pendidikan Jabar Naik hingga 2 Kali Lipat, Ini Besarannya |
![]() |
---|
Guru Besar UIN Soroti Kemiskinan di Jabar, Koperasi Merah Putih Dinilai Bisa Jadi Solusi |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Bongkar 2 Ciri Utama Kemiskinan di Jabar: Hawa Orang Miskin Lapar Terus |
![]() |
---|
Membangun Jejaring Bisnis, Upaya Anak Muda Cimahi Ikut Menekan Angka Pengangguran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.