Sebaran 27 Kasus Monkeypox di Indonesia, 22 Orang di Jakarta, 1 Orang Dirawat di Bandung

Untuk karakteristik pasien, sebanyak 42 persen dari total seluruh kasus didominasi usia 25 hingga 39 tahun.

Editor: Ravianto
StoryWeaver
Ilustrasi Cacar. Kasus monkeypox di Indonesia hingga Selasa, 30 Oktober 2023 sudah tercatat 27 kasus, 1 di antaranya di Bandung. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Kasus konfirmasi monkeypox atau cacar monyet di Indonesia makin bertambah.

Menurut Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta sekaligus Praktisi Kesehatan Masyarakat, Ngabila Salama saat ini sudah ada 27 kasus Monkeypox dengan sebaran tidak hanya di DKI Jakarta. 

"Sebaran 27 kasus berdasarkan domisili. Sebanyak 22 orang dari Jakarta. Empat orang di Banten.  Lalu 1 orang di Bandung," ungkap Ngabila pada Tribunnews, Selasa (31/10/2023). 

Untuk karakteristik pasien, sebanyak 42 persen dari total seluruh kasus didominasi usia 25 hingga 39 tahun.

Sementara yang berusia 18 hingga 24 tahun tercatat lebih rendah, yakni sebanyak 12 persen. 

Sampai saat ini penularan dari seluruh kasus, melalui kontak seksual.

Cara cegah cacar monyet atau monkeypox yang dilakukan Pelabuhan di Tanjungpinang, Batam, dan Riau. Kenali gejalanya dan cara pencegahan agar tak tertu
Cara cegah cacar monyet atau monkeypox yang dilakukan Pelabuhan di Tanjungpinang, Batam, dan Riau. Kenali gejalanya dan cara pencegahan agar tak tertu (The Straits Times)

Sebelumnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) prediksi kasus cacar monyet di Indonesia mencapai angka 3.600 kasus. 

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI dr Maxi Rein Rondonuwu.

"Diperkirakan kasus kita dengan jumlah populasi kunci bisa 3600 orang kalau tidak diintervensi (dengan) baik," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Kamis (26/10/2023). 

Baca juga: Dinas Kesehatan Karawang "No Comment" soal Warga yang Terpapar Cacar Monyet

Kasus di Bandung

Penyebaran penyakit cacar monyet atau monkeypox akhirnya sampai ke Kota Bandung.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat pun mencatat kasus monkeypox pertama ini berasal dari pasien laki-laki dan kini telah ditangani oleh Rumah Sakit Umum Pusat dr Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Rochady Hendra Setya Wibawa, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan RSHS untuk penanganan pasien tersebut.

"Pasien sudah dirawat di RSHS. Hasil laboratorium juga sudah dikirim pada kami. Hasilnya terkonfirmasi sesuai dengan yang dinyatakan oleh dr Maxi (Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI)," ujar Rochady melalui ponsel, Senin (30/10/2023).

Rochady mengatakan pasien tersebut tengah menjalani isolasi di rumah sakit agar tidak menularkan penyakitnya pada yang lain.

Adapun ruang isolasi yang digunakan tidak seperti ruangan khusus seperti Covid-19.

"Kurang lebih perlu isolasi 21-28 hari. Penyakit ini sangat bisa sembuh. Monkeypox ini sama dengan cacar biasa. Namun virus cacarnya dari binatang tapi bisa menular dan bergejala ke manusia," ucapnya.

Ia mengatakan terkait dengan cara penularannya, pasien yang saat ini tengah dirawat di RSHS diduga tertular virus cacar monyet dari temannya.

Pihaknya pun segera melakukan pemeriksaan terhadap kontak erat penderita.

"Kami dari Dinkes Jabar dan Dinkes Kota Bandung sedang berkoordinasi untuk menemukan orang-orang yang kontak erat dengan yang bersangkutan untuk dapat diberikan pencegahan timbulnya gejala penyakit tersebut," ucapnya.

Sebagai antisipasi maupun kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit cacar monyet, Rochady mengatakan kasus banyak ditemukan pada orang-orang yangg imunitas atau daya tahannya menurun, termasuk pengidap HIV.

Dengan demikian, kata Rochady, masyarakat diminta menjaga imunitasnya dengan makanan diet seimbang dan olahraga serta minum suplemen vitamin.(*)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi/Tribun Jabar, M Syarif

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved