Pilpres 2024

Kian Seru, Golkar Disebut Bisa Tinggalkan Prabowo Subianto Jika Gibran Tidak Dipilih Jadi Cawapres

Partai Golkar disebut akan meninggalkan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden. 

Editor: Giri
KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN
(Kiri ke kanan) Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar seusai mendeklarasikan Prabowo sebagai capres 2024-2029 di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023). Muhaimin Iskandar sudah menjadi pasangan Anies Baswedan. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Partai Golkar disebut akan meninggalkan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden. 

Direktur Eksekutif PARA Syndicate, Ari Nurcahyo, menyebut Partai Golkar bisa mengambil langkah itu jika Gibran Rakabuming Raka tidak dijadikan bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Prabowo.

"Jika bukan Gibran yang diambil, saya menduga kuat, dugaan saya posisi Golkar itu punya opsi untuk keluar dari koalisi," kata Ary di Kantor PARA Syndicate, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (20/10/2023).

Ary mengatakan, Partai Amanat Nasional (PAN) juga berpotensi meninggalkan KIM.

"Golkar dan PAN itu bersama-sama masuk ke koalisi pendukung Pak Prabowo, dia juga bisa bersama-sama meninggalkan Pak Prabowo," ujar Ary.

Dia juga menilai adanya kemungkinan Golkar untuk membentuk poros keempat menjelang Pilpres 2024.

"Ketika Gibran tidak jadi, kemungkinan besar Golkar membuka opsi untuk keluar dari koalisi dan mungkin membentuk poros keempat," katanya.

Ary kemudian mengungkapkan bahwa kemungkinan Golkar keluar karena menyimpan sebuah kehendak politik, yakni berkeinginan Gibran sebagai bakal cawapres dari Prabowo.

Baca juga: Rapimnas Partai Golkar Hari Ini, Penentu Cawapres untuk Prabowo, Airlangga Bocorkan Ciri Sosoknya

Sebelumnya, santer rumor bahwa Gibran yang merupakan kader PDIP akan bergabung dengan AMPI, ormas sayap Golkar.

Rumor tersebut terdengar kuat setelah putusan MK yang membolehkan seseorang berusia di bawah 40 tahun maju sebagai capres-cawapres asalkan pernah atau sedang menjabat sebagai kepala daerah atau jabatan lain yang dipilih melalui pemilihan umum.

Apalagi, sebelumnya nama Gibran masuk sebagai kandidat kuat bakal cawapres Prabowo.

Namun, Gibran telah membantah akan berpindah ke Golkar dari PDI-P.

"Tidak, saya ini di sini terus. Tidak ke mana-mana. Tulis saja tidak benar (bergabung ke Golkar)," kata Gibran, saat ditemui DPRD Kota Solo pada 19 Oktober 2023.

Terbaru, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku partainya berkomunikasi dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka soal kabar merapat menjadi kader Partai Golkar.

Baca juga: Golkar Disarankan Bikin Koalisi Poros ke-4 dengan Demokrat Usung Capres-Cawapres Lain

Namun, ia tidak bisa memastikan agenda selanjutnya antara Golkar dan Gibran.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved