Golkar Disarankan Bikin Koalisi Poros ke-4 dengan Demokrat Usung Capres-Cawapres Lain

Rapimnas Partai Golkar rencananya akan digelar pada Sabtu (27/10/2023). Di momen itu, rencananya akan mengumumkan langkah strategis Golkar di Pilpres.

Editor: Mega Nugraha
Istimewa
Gabungnya Golkar Kuatkan Soliditas Basis Massa Prabowo di Pilpres 2024 

TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG- Rapimnas Partai Golkar rencananya akan digelar pada Sabtu (27/10/2023). Di momen itu, rencananya akan mengumumkan langkah strategis Golkar di Pilpres 2024.


Meski saat ini Golkar tergabung di Koalisi Indonesia Maju bersama Gerindra, PKS, Demokrat, yang mengusung Prabowo, sejumlah pihak berharap Golkar membuat poros ke empat bersama Demokrat.


Raditya Indrajaya selalu koordinator "Sunda Intellectual Agency, mengatakan, sebagai partai kedua dengan perolehan kursi terbanyak kedua di DPR hasil Pemilu 2019,  mampu mengusung pasangan capres cawapres sendiri jika mendapat tambahan kursi lain.

Baca juga: Termasuk Gibran, Ini Deretan Kepala Daerah Muda yang Ditunjuk Jadi Jurkam Ganjar-Mahfud MD


Tambahan kursi tersebut, kata dia, dengan berkoalisi dengan Demokrat yang meraih 54 kursi. 


"Ini sudah cukup melampaui batas atas ambang untuk pencapresan yakni 115 kursi. Golkar sedang rapimnas, banyak kader golkar yang memang ingin mengambil kesempatan itu, dimana kita bisa mencalonkan presiden dan wapres 2024," jelas Raditya Indrajaya, Jumat (20/10/2023).


Pernyataannya bertolak belakang dengan fakta bahwa saat ini, Golkar semakin kokoh di koalisi Indonesia Maju mengusung Prabowo. Bahkan, semakin mendekati kenyataan bahwa mereka akan memasangkan Gibran.


Meski begitu, entah kenapa Raditya berpikir anti mainstream untuk keluar dari pakem koalisi yang ada saat ini, dengan bahkan mengusung Ridwan Kamil dan AHY sebagai pasangan capres Cawapres.


"Jika ini terjadi, bisa memberikan sebuah pilihan beragam di Pilpres 2024.

Golkar harus mengambil kesempatan itu untuk mendorong calon muda yakni RK dan AHY di kontestasi pilpres 2024," jelas Raditya. 


Raditya melihat, kenapa tidak mengambil kesempatan itu dan ada poros baru. Diakui Raditya, bahwa kans menang di Pilpres 2024 sangat besar. 


"Saya melihat jika ini dilakukan Golkar dan Demokrat, kans untuk menang cukup besar. 58 persen kaum milenial itu potensi. Jika RK dan AHY disandingkan, maka akan ada kekuatan besar, RK mantan gubernur Jabar dan AHY dengan nama besar SBY nya bisa mendulang efek electoral, " jelasnya

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved