Awug Mang Jajang yang Bikin Kenyang di Sumedang, Pelengkap Nonton Persib vs Borneo FC

Di Jalan Raya Parakanmuncang, tepatnya di Desa Sindangpakuon, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, hanya Jajang yang berjualan awug.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Januar Pribadi Hamel
TRIBUNJABAR/ Kiki Andriana
Jajang Sumasdar (53) pedagang awug di Jalan Raya Parakanmuncang, tepatnya di Desa Sindangpakuon, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang saat dijumpai TribunJabar.id, Kamis (19/10/2023) malam. 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Di Jalan Raya Parakanmuncang, tepatnya di Desa Sindangpakuon, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, hanya Jajang yang berjualan awug.

Penganan berbahan dasar tepung beras, parutan kelapa, dan gula merah itu tidak banyak yang bisa membuatnya.

Maka, Mang Jajang, begitu pria asal Kampung Sawah Bera, Desa Cimareme, Kecamaatan Banyuresmi, Kabupaten Garut itu disapa, tak punya saingan.

Pada sebuah gerobak di pinggir jalan, Jajang membuat awug dari bahan setengah jadi dan menjajakkannya langsung di gerobak itu.

Yang setengah jadi adalah tepung berasnya. Sebelumnya, tepung itu dia kukus terlebih dahulu di rumah. Sebab, jika dikukus dari awal di gerobaknya saat mangkal, akan memakan banyak waktu.

"Kalau begini, hanya 5 menit matang," kata Jajang Sumasdar (53) saat dijumpai TribunJabar.id, Kamis (19/10/2023) malam.

Bahan-bahan awug sebelumnya disusun pada aseupan, kerucut bambu dengan susunan bergantian. Taburan beras, lalu taburan gula merah, daun pandan, taburan beras lagi, lalu gula merah lagi, dan kelapa.

Aseupan lalu disimpan di atas seeng, sebuah wajan alumunium yang mengecil di bagian atasnya. Di salam seeng, air sudah mendidih. Maka, bahan-bahan awug itu terkena uap dan matang.

"Seporsi hanya Rp10 ribu," kata Jajang.

Menyantap awug membuat kenyang, sebab tektur awug padat dan manis. Pengan ini cocok untuk menahan lapar di malam hari.

Cocok juga awug menjadi penganan pelengkap para bobotoh saat menonton Persib vs Borneo FC, yang pertandingannya berlangsung di Samarinda, Sabtu (21/10/2023).

Jajang mangkal di Parakanmuncang sudah sejak 2009. Sebelumnya, dia jualan kue-kue basah yang dia jajakan juga saat ini. Jajang berjualan di Bogor, Jakarta, dan tempat-tempat lainnya.

Lihat dan dengarlah nama-nama kue yang dijual Jajang. Ada pukis, bubur sumsum, adas, putu mayang , lupis, putri noong, nagasari, gurandil, dan jiwel.

Dia berjejaring dengan pembuat dan pedagang awug lainnya yang notabene masih satu keluarga dari Banyuresmi, Garut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved