Harga Beras yang Makin Melambung Bikin Warga Pangandaran dan Pemilik Resto Pusing

Hal itu disampaikan Mardiana (28) satu warga di Kawarasan Desa Sindangwangi Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran.

Penulis: Padna | Editor: Ravianto
DOKUMENTASI TRIBUN PONTIANAK
illustrasi. Warga di Pangandaran mengeluhkan mahalnya harga beras eceran di pasar ataupun toko kelontongan. 

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Di musim kemarau ini, warga di Pangandaran mengeluhkan mahalnya harga beras eceran di pasar ataupun toko kelontongan.

Harga beras dua minggu sebelumnya Rp 13.500 perkilogram, minggu-minggu ini naik Rp 500 dan menjadi Rp 14 ribu per kilogram.

Bahkan, ada mencapai Rp 15 ribu per kilogram.

Hal itu disampaikan Mardiana (28) satu warga di Kawarasan Desa Sindangwangi Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran.

"Sekarang, harga beras di warung eceran Rp 14 ribu perkilogram. Harganya, naik terus," ujar Mardiana kepada Tribunjabar.id disela sela aktivitas di rumahnya, Kamis (19/10/2023) pagi.

Menurutnya, Minggu-minggu sekarang harganya naik Rp 500 dari sebelumnya Rp 13.500 menjadi Rp 14 ribu perkilogram.

Pedagan beras di Pasar Induk Cianjur, Rabu (4/10/2023).
Pedagan beras di Pasar Induk Cianjur, Rabu (4/10/2023). (Tribun Jabar/ Fauzi Noviandi)

"Saya tahu perkembangan harga beras karena musim kemarau ini saya sering beli. Bahkan, ada tetangga yang pernah beli beras eceran Rp 15 ribu. Mungkin, tergantung warungnya."

"Tapi di daerah pegunungan mah, harga beras sudah di angka Rp 15 ribu perkilogram. Mungkin, jaraknya jauh," katanya.

Bukan hanya dikeluhkan oleh warga biasa, harga beras mahal juga menjadi keluhan para pedagang warung nasi atau pemilik resto.

Baca juga: Satu Juta Ton Beras Impor dari Cina Akan Segera Datang ke Indonesia, Bulog Gunakan untuk Cadangan

Satu di antaranya pemilik Resto Karapyak Valley Pangandaran, Agus Supendi (44) yang menyesalkan harga beras terus naik.

"Ya, naik terus. Saya juga bingung mau jual paketan makan pengunjung, karena harga normal aja banyak yang nawar," ujarnya melalui WhatsApp.

Apalagi, lanjut Ia, kondisi resto di tempatnya tidak begitu ramai sehingga menjadi pertimbangan ketika akan menaikkan harga.

"Emang bikin pusing lah," ucap Agus.

Harusnya, kata Ia, dalam situasi seperti ini ada peran pemerintah daerah untuk membantu agar harga beras tidak melambung tinggi.

"Ya, seperti beras subsidi atau apa lah. Bagi masyarakat menengah ke atas mungkin harganya masih bisa terjangkau. Tapi, kalau masyarakat tidak mampu atau miskin itu gimana. Tentu, harus dibantu," katanya. *

(Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna)

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved