MK Bacakan Putusan Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres, Hakim Dapat Ultimatum,Diminta Tak Masuk Angin

Permohonan perubahan minimum usia capres dan cawapres tersebut dari usia 40 tahun menjadi 35 tahun.

istimewa
Spanduk sindiran terhadap MK di flyover Martadinata Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/10/2023) 

Amri mengatakan, Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Jakarta akan melakukan konsolidasi terkait aksi lanjutan, guna mengawal sidang pembacaan putusan perkara batas usia capres-cawapres yang akan di gelar, Senin (16/10/2023) besok.

"Setelah ini kami akan melakukan konsolidasi untuk melakukan aksi besok demi mengawal jalannya pembacaan keputusan agar dapat berjalan dengan aman dan lancar," tutupnya.

Muncul Spanduk yang Sindir MK

Mahkamah Konstitusi (MK) akan membacakan sidang putusan gugatan terkait batas usia minimum calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) pada Senin (16/10/2023).

Jelang sidang putusan tersebut, ternyata muncul spanduk yang bernada satire terhadap MK.

Dari video yang beredar berlokasi di Flyover Martadinata Kota Bogor, Jawa Barat, muncul spanduk yang bergambar depan MK. Namun MK ditulis sebagai Mahkamah Keluarga.

Si perekam dalam video tersebut menyinggung MK harusnya menjadi milik negara dan tidak digunakan sebagai milik keluarga.

"Emang mahkamah milik keluarga, bukannya menaungi negara ya?," demikian kata si perekam dalam video

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Demo dan Aksi Seribu Lilin di MK, Hakim Diultimatum Jangan Masuk Angin, Singgung Mahkamah Keluarga,

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved