Krisis Palestina vs Israel

Tolak Membuat Koridor Aman bagi Pengungsi Gaza, Mesir Rencanakan Bantuan ke Palestina

Mesir dikabarkan menolak segala upaya untuk menciptakan koridor yang aman bagi pengungsi Gaza, Palestina.

Editor: Hermawan Aksan
MOHAMMED ABED / AFP
Sejumlah warga Palestina memeriksa kerusakan akibat gempuran udara Israel di lingkungan al-Rimal, Gaza City, Selasa (10/10/2023). Mesir dikabarkan menolak segala upaya untuk menciptakan koridor yang aman bagi pengungsi Gaza. 

TRIBUNJABAR.ID, KAIRO - Mesir dikabarkan menolak segala upaya untuk menciptakan koridor yang aman bagi pengungsi Gaza.

Menurut laporan Reuters pada Rabu (11/10/2023), mengutip sumber keamanan Mesir, Kairo menegaskan Israel dan Gaza harus menyelesaikan konflik di dalam perbatasan mereka.

Namun, Mesir telah membahas kemungkinan memberikan bantuan kemanusiaan ke daerah kantong Palestina bersama Amerika Serikat dan negara-negara lain.

Menurut laporan Reuters, Mesir, Qatar, Türki, dan AS telah membahas opsi pengiriman bantuan kemanusiaan melalui penyeberangan Rafah antara Gaza dan Semenanjung Sinai Mesir di bawah gencatan senjata yang terbatas secara geografis.

Baca juga: Gedung Putih Tarik Pernyataan Presiden AS Soal Pemenggalan Bayi: Biden Belum Pernah Lihat Foto Itu

Salah satu pejabat Mesir mengatakan kepada Reuters bahwa Kairo telah menolak gagasan untuk membuka koridor aman bagi warga sipil yang melarikan diri dari wilayah tersebut.

Alasan penolakan Mesir, kata laporan itu, justru untuk melindungi “hak warga Palestina untuk mempertahankan perjuangan dan tanah mereka.”

Reuters juga melaporkan bahwa Mesir memang telah lama membatasi aliran warga Gaza ke wilayahnya, bahkan selama konflik paling sengit sekalipun.

Mesir seringkali menjadi pemain kunci dalam menengahi konflik antara negara tetangga, Israel dan Palestina.

Pada Selasa, Presiden Mesir Abdel-Fattah El-Sisi mengatakan dia mengharapkan solusi melalui negosiasi yang akan “mengarah pada perdamaian yang adil dan pembentukan negara Palestina."

Bagi warga Gaza, perbatasan Rafah dengan Sinai adalah satu-satunya cara untuk meninggalkan wilayah tersebut.

Hal itu lantaran wilayah lainnya dikelilingi oleh Laut Mediterania dan Israel, yang telah mengumumkan blokade total terhadap jalur tersebut.

Menurut sumber Reuters, penyeberangan Rafah ditutup pada Rabu pagi setelah pesawat tempur Mesir berpatroli di kawasan itu semalaman.

Di hari yang sama, Al Jazeera melaporkan serangan udara Israel telah menghantam perbatasan Rafah sebanyak tiga kali dalam 24 jam.

Pada Sabtu lalu, Hamas, kelompok militan Palestina yang menguasai sebagian besar Jalur Gaza, memulai Operasi Banjir Al-Aqsa, meluncurkan roket dan mengirim pasukan komando jauh ke wilayah Israel.

Sebagai tanggapan, Pasukan Pertahanan Israel menjatuhkan bom di Gaza dan memutus aliran air dan listrik di daerah kantong Palestina yang padat penduduknya.

(oln/*RT/Reuters)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved