Pj Bupati Sumedang Kumpulkan Semua Kepala Puskesmas, Ingatkan Target Nol Kasus Stunting Baru

Penjabat Bupati Sumedang, Herman Suryatman mengumpulkan semua kepala Puskesmas untuk melakukan konsilidasi

Penulis: Kiki Andriana | Editor: bisnistribunjabar
Humas Pemkab Sumedang
Penjabat Bupati Sumedang, Herman Suryatman mengumpulkan semua kepala Puskesmas di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, Selasa (10/10/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Penjabat Bupati Sumedang, Herman Suryatman mengumpulkan semua kepala Puskesmas untuk melakukan konsilidasi.

Konsolidasi dilakukan terkait pelayanan kesehatan di Kabupaten Sumedang yang harus meningkat.

Di antaranya, tujuan peningkatan pelayanan kesehatan itu agar tidak ada balita stunting hingga nol kasus baru stunting.

Bukan hanya 35 kepala Puskesmas yang hadir pada pertemuan Selasa (10/10/2023) di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang itu, namun juga kepala UPTD Labkesda dan Farmasi.

"Ini untuk menyamakan persepsi betapa pentingnya pembangunan kesehatan,"

"Kami harus memastikan peningkatan derajat kesehatan masyarakat, terutama memberikan highlight terkait kesehatan ibu dan anak," kata Herman dalam siaran yang diterima TribunJabar.id, Rabu.

Penjabat Bupati Sumedang, Herman Suryatman mengumpulkan semua kepala Puskesmas2
Penjabat Bupati Sumedang, Herman Suryatman mengumpulkan semua kepala Puskesmas di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, Selasa (10/10/2023).

Herman menegaskan bahwa Pemkab Sumedang punya komitmen kuat untuk mewujudkan zero new stunting (nol kasus stunting baru).

Untuk mewujudkan zero new stunting di Sumedang, Herman meminta semua pihak harus totalitas dan kepala puskesmas menjadi motor penggeraknya.

"Kepala Puskesmas harus bahu-membahu dengan camat, UPTD yang lain, perangkat desa, bhabinkamtibmas, babinsa, Forkopimcam, untuk mengawal agar zero new stunting bisa terwujud," katanya.

Ada Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik di Sumedang. Sebanyaj 26 lokasi KKN dijadikan medan untuk praktik dengan target nol kasus stunting baru.

"Mudah-mudahan ini bisa ditularkan ke desa yang lainnya yang menjadi lokus KKN tematik 2024, sehingga tahun 2024 Sumedang zero new stunting," ujarnya

Pj Bupati Herman menyebutkan, ada kendala yang terjadi di masyarakat terkait literasi.

Sebab, mewujudkan zero new stunting dibutuhkan juga pemahaman dari masyarakat.

Bukan hanya dari remaja putri dan ibu hamil, tetapi juga dari kepala keluarga, yakni para suami dan masyarakat pada umumnya.

Bahwa nol kasus stunting baru harus dimulai dari remaja putri dan ibu hamil yang sehat. Di antara indikasi sehat adalah tidak kekurangan darah atau anemia.

"Sehingga apabila ada remaja putri maka semua pihak memberi tahu, mengingatkan pentingnya menkonsumsi tablet tambah darah agar tidak animea,"

"Kalau ada ibu hamil di lingkungan masyarakat agar anggota masyarakat mengingatkan kepada ibu hamil tidak boleh anemia dan memeriksakan diri ke petugas kesehatan,"

"Saya kira kalau semua sadar dan saling mengingatkan, ibu hamil-nya sehat. Kalau ibu hamilnya sehat, anak-nya akan sehat tidak stunting," katanya.

Herman juga terus mengingatkan pentingnya ASI eksklusif untuk balita dari 0-6 bulan.

"Jadi kalau ada bayi yang tidak diberi ASI eksklusif harus diingatkan oleh yang lain,” katanya.

Pj Bupati Herman menyebutkan, para ibu hamil di Sumedang akan diberikan smart watch, gelang cerdas yang bisa mengidentifikasi kondisi ibu hamil.

“Gelang pintar itu memakai aplikasi Sistem Kesehatan Remaja Putri dan Ibu Hamil (SINURMI). “Gelang pintar itu akan menginformasikan tentang saturasi, detak jantung, jumlah langkah dan lokasi ibu hamil,” katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved