Keracunan Massal di Garut

Korban Meninggal Keracunan Sate Jebred di Garut Bertambah Jadi 3 orang, Total Korban 41 Orang

Korban terbaru yang meninggal dunia merupakan warga Cilawu, Kabupaten Garut.

Istimewa/ Dok - Rudy Gunawan
Bupati Garut Rudy Gunawan mengunjungi pasien keracunan makanan, di Puskesmas Cilawu, Selasa (10/9/2023) siang. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Korban meninggal dunia akibat keracunan sate jebred di Garut bertambah jadi 3 orang, sebelumnya 2 orang dilaporkan meninggal dunia.

Peristiwa keracunan tersebut terjadi di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin (9/10/2023) malam.

Hingga Kamis (12/10/2023), 41 orang dilaporkan menjadi korban, tiga di antaranya meninggal dunia.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Dr Leli Yuliani.

Dirinya menuturkan, korban terbaru yang meninggal dunia merupakan warga Cilawu, Kabupaten Garut.

"Bertambah satu orang, total tiga orang meninggal," ujarnya kepada Tribunjabar.id, Kamis (12/10/2023).

Korban terbaru yang meninggal dunia bernama Risna usia 35 tahun, sebelumnya dua orang lain yang meninggal bernama Cecep (48) dan Mimin (61) warga Kabupaten Tasikmalaya.

Kepada Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Garut, Asep Surachman mengatakan pihaknya telah melakukan Rapid Health Assessment (RHA), hasilnya total korban keracunan berjumlah 41 orang.

Dari jumlah tersebut 32 orang korban berasal dari Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, sedangkan 9 orang lainnya merupakan warga Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya.

"Paling banyak kelompok usia 26 hingga 35 tahun, kemudian ada lansia dua orang dan tiga orang balita," ujarnya melalui keterangan resmi.

Asep menuturkan, pihaknya saat ini masih terus melakukan penelitian terhadap penyebab keracunan yang diderita puluhan warga dari dua Kabupaten di Priangan Timur itu.

Ia menyebut, meski dugaan awal mengarah pada konsumsi sate jebred, pihaknya tetap harus memastikan penyebab dari keracunan massal itu.

"Untuk memastikannya, perlu pemeriksaan laboratorium dulu," ungkapnya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Garut saat ini tengah melakukan pelacakan di berbagai wilayah untuk memastikan tidak ada korban lainnya yang mengalami keracunan.

Korban bisa berasal dari dua wilayah Garut dan Tasik lantaran sate tersebut dijual di Pasar Bojongloa, Kecamatan Cilawu yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Garut.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved