Keracunan Massal di Garut

Korban Keracunan Sate Jebred di Garut Terus Bertambah Menjadi 52 Orang, 3 Korban Meninggal

Korban keracunan sate jebred di Garut terus bertambah, data terakhir pada Kamis (12/10/2023) siang terdapat 52 orang menjadi korban.

|
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Darajat Arianto
Dok. Polsek Cilawu
Proses pemakaman korban keracunan setelah mengkonsumsi sate jebred, Rabu (10/10/2023). Korban bernama Cecep (48) warga Desa Sukamurni, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Korban keracunan sate jebred di Garut terus bertambah, data terakhir pada Kamis (12/10/2023) siang terdapat 52 orang menjadi korban.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepada Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Garut, Asep Surachman.

Ia menyebut hingga saat ini data korban terus bertambah seiring pihaknya melakukan pemantauan di lapangan.

"Sekarang data masih dinamis. Kami juga lakukan verifikasi. Kalau (ternyata) makan sate jebred, kita masukkan ke data, " ujarnya saat dihubungi.

Ia menuturkan, terdapat tambahan satu korban meninggal, sehingga total menjadi 3 orang meninggal dunia.

Asep menyebut, penambahan satu korban meninggal dunia itu diketahui setelah pihaknya menerima laporan bahwa ada seorang pasien perempuan di salah satu rumah sakit yang meninggal.

Pasien tersebut menurutnya tiba-tiba merasakan mual, muntah, pusing, dan lemas sehingga harus dibawa ke rumah sakit.

Baca juga: Viral, Curhatan Kurir Merana Antarkan Paket Bumbu Dapur Sebiji Seharga 500, Padahal Warung Ada

"Awalnya keluarga korban tidak curiga, setelah ditelusuri, pasien itu ternyata juga makan sate jebred. Pasien meninggal Selasa kemarin, tapi baru dilaporkan hari ini," ungkapnya.

Asep menjelaskan, saat ini hanya ada 3 orang yang masih menjalani perawatan, sedangkan puluhan orang lainnya menjalani rawat jalan.

Pihaknya juga, bersama kepolisian telah mengirimkan sampel dari sate jebred ke Labkesda Bandung untuk mengetahui penyebab dari keracunan tersebut.

"Kemungkinan kalau dari Labkesda paling cepat seminggu baru keluar hasilnya," ucap Asep.

Bupati Garut  Rudy Gunawan mengunjungi pasien keracunan makanan, di Puskesmas Cilawu, Selasa (10/9/2023) siang.
Bupati Garut Rudy Gunawan mengunjungi pasien keracunan makanan, di Puskesmas Cilawu, Selasa (10/9/2023) siang. (Istimewa/ Dok - Rudy Gunawan)

Dinas Kesehatan Kabupaten Garut saat ini tengah melakukan pelacakan di berbagai wilayah untuk memastikan tidak ada korban lainnya yang mengalami keracunan.

Korban bisa berasal dari dua wilayah Garut dan Tasikmalaya lantaran sate tersebut dijual di Pasar Bojongloa, Kecamatan Cilawu yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Garut. (*)

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved