Krisis Palestina vs Israel

Kata Paus Fransiskus soal Konflik Hamas-Israel, Saya Ikuti dengan Takut dan Rasa Sakit

Paus Fransiskus terus mengikuti situasi konflik Palestina-Israel dan mengaku mengikutinya dengan hati yang sakit dan ketakutan.

Editor: Adi Sasono
Tiziana FABI / AFP
Paus Fransiskus saat menghadiri persekutuan doa oikumene Protestan dan Ortodoks di lapangan St Petrus Vatikan, 30 September 2023. Pemimpin umat Katolik Roma itu menyampaikan keprihatinannya atas perang Palestina Israel yang telah menelan ribuan korban jiwa. 

TRIBUNJABAR.ID, VATIKAN - Pemimpin Katolik Roma Paus Fransiskus terus mengikuti perkembangan kondisi di Jalur Gaza, saat konflik bersenjata antara Hamas dan Israel yang terus mencabut ribuan nyawa warga sipil.

Pesan pertama Paus Frasiskus disampaikan Minggu (8/10/2023) melalui Padre Marco Solo SVD, pejabat Vatikan asal Indonesia, tepatnya saat Doa Angelus.

Dalam kesempatan Doa Angelus, Padre Marco menyampaikan pesan Paus Fransiskus melalui WhatsApp.

Menurut Paus Fransiskus, setiap perang adalah kekalahan, selalu merupakan kesalahan.

“Saya mengikuti dengan penuh kekhawatiran dan rasa sakit apa yang terjadi di Israel, di mana kekerasan telah meledak dengan lebih dahsyat, menyebabkan ratusan kematian dan cedera," kata Paus Fransiskus.

Baca juga: Tanggapan Gigi Hadid Soal Perang Hamas-Israel, Model Keturunan Palestina Ungkap Keprihatinannya

Paus Fransiskus memohon, penghentian serangan dan semua pihak memahami bahwa terorisme dan perang tidak menghasilkan solusi apa pun.

"(Perang) hanya menyebabkan kematian banyak orang yang tidak bersalah. Perang adalah sebuah kekalahan, selalu merupakan kekalahan. Mari kita berdoa untuk perdamaian di Israel dan Palestina," katanya.

Paus Fransiskus kembali menyampaikan pesan, kali ini pada Audiensi Umum, Rabu (11/10/2023).

"Adalah hak bagi mereka yang diserang terlebih dahulu untuk membela diri, namun saya sangat khawatir dengan pengepungan total yang dialami warga Palestina di Gaza, di mana juga terdapat banyak korban tak berdosa," katanya.

Paus Fransiskus juga menegaskan bahwa dirinya terus mengikuti dengan rasa sakit dan ketakutan apa yang terjadi di Israel dan Palestina. Banyak orang terbunuh dan terluka.

"Saya berdoa bagi keluarga-keluarga yang telah melihat hari perayaan diubah menjadi hari berkabung. Dan saya mohon agar para tawanan segera dibebaskan," katanya.

Baca juga: Krisis Palestina-Israel, Indonesia Minta Bantuan Filipina Evakuasi WNI di Wilayah Konflik

"Terorisme dan ekstremisme tidak membantu mencapai solusi terhadap konflik antara Israel dan Palestina tetapi mengobarkan kebencian, kekerasan, balas dendam dan hanya membuat salah satu pihak menderita," lanjut Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus kembali menyerukan perdamaian bagi negeri yang tersiksa.

"Timur Tengah tidak membutuhkan perang, tetapi perdamaian; yakni perdamaian yang dibangun di atas keadilan, dialog dan keberanian persaudaraan," katanya.

Menurut Sri Paus, akar dari sebuah konflik adalah rasa tidak berterima kasih dan pikiran serakah.

"Rasa tidak berterima kasih memicu keserakahan. Rasa tidak berterima kasih juga menghasilkan kekerasan. Di lain pihak, sebuah ucapan terima kasih yang sederhana saja dapat membawa kedamaian!" katanya.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved