Sampah Botol Hingga Kasur Penuhi Sungai Citepus Bandung, Sudah Diangkat Tapi Bingung Dibuang ke Mana

Pemerintah Kota Bandung menyambut musim hujan atau mapag hujan dengan menggelar bersih-bersih sungai dan gorong-gorong serentak di 30 kecamatan dan 15

Penulis: Tiah SM | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/TIAH SM
Pasukan gorong gorong membersihkan sampah di Sungai Citepus, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Kamis (5/10/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung menyambut musim hujan atau mapag hujan dengan menggelar bersih-bersih sungai dan gorong gorong serentak di 30 kecamatan dan 151 kelurahan, Kamis (5/10/2023).

Di antaranya mapag hujan dilakukan di wilayah Astanaanyar yang digelar di enam kelurahan dengan mengerahkan seluruh aparat kecamatan dan kelurahan.

Camat Astanaanyar Amin Jarkasih memimpin bersih-bersih di Sungai Citepus, Kelurahan Panjunan.

Sungai Citepus tampak kotor dengan banyaknya sampah plastik, botol, kain sampai kasur.

Pasukan gorong-gorong masuk ke sungai dengan kondisi sampah yang menggunung dan diangkat lalu dihanyutkan kemudian ada yang mengangkut di ujung sungai.

Amin sedikit bingung membuang karena sampah terlalu banyak sedangkan TPS sudah penuh.

Baca juga: Kuota Buang Sampah ke Zona Darurat TPA Sarimukti Tersisa 240 Ritase, jika Habis Terancam Menumpuk

"Saya bingung mau dikemanakan, untuk sementara ditampung dulu kalau sudah kering harus dipilah," ujar Amin.

Amin merasa kesal kepada warga yang masih buang sampah sembarangan.

Padahal petugas sudah bekerja keras membersihkan sungai dan gorong gorong.

Amin minta bantuan aparat penegak hukum untuk menindak tegas warga yang buang sampah sembarangan.

"Sudah ada Perda dan sanksi jelas jadi tinggal menindak, ujarnya.

Amin mengajak seluruh warga menjaga kebersihan dan memilah sampah dari rumah sehingga tak perlu lagi ada TPS dan TPA jika sampah diselesaikan dari rumah.

Menurutnya, prediksi masuk musim hujan akan terjadi hujan ekstrem disertai angin kencang karena Fenomena El Nino.

"Gerakan Mapag Hujan untuk mengantisipasi dan mencegah banjir, hujan itu anugerah dan rezeki, tapi bisa jadi bencana akibat perbuatan manusia," ucap Amin.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved