Kuota Buang Sampah ke Zona Darurat TPA Sarimukti Tersisa 240 Ritase, jika Habis Terancam Menumpuk

Pembuangan sampah dari wilayah Bandung Raya ke zona darurat dibatasi termasuk dari Kota Cimahi imbas kebakaran TPA Sarimukti

Tribun Jabar
Petugas damkar saat beristirahat di samping mobil yang digunakan memadamkan kebakaran TPA Sarimukti beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Kuota pembuangan sampah dari Kota Cimahi ke zona darurat TPA Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) semakin menipis, sehingga pemerintah harus memutar otak agar sampah tidak menumpuk.

Diketahui, pembuangan sampah dari wilayah Bandung Raya ke zona darurat dibatasi termasuk dari Kota Cimahi imbas kebakaran TPA Sarimukti yang hingga saat ini belum benar-benar padam sepenuhnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kota Cimahi Chanifah Listyarini mengatakan, dari total 599 ritase kuota pembuangan sampah ke TPA Sarimukti itu, saat ini hanya tersisa 240 ritase.

"Sisa kuota itu hanya cukup untuk mengangkut sampah selama 10 hari ke depan. Jadi, semua wajib pilah sampah dan menaati jadwal penarikan sampah ke TPS," ujarnya saat dihubungi, Kamis (5/10/2023).

Sementara untuk mengatasi penumpukan sampah di TPS setelah kuota pembuangan itu habis pihaknya sudah menggalakan program Gerakan Orang Cimahi Pilah Sampah atau Grak Ompimpah.

Lalu menjadwalkan pembuangan sampah berdasarkan jenisnya, yakni hari Senin sampah jenis residu, Selasa sampah organik, Rabu anorganik, Kamis organik, Jumat off clean up, dan Sabtu residu.

"Kami sudah memberikan waktu atau jadwal terkait pembuangan jenis sampah itu kepada pelaku usaha, industri, rumah tangga, menuntaskan sampah," kata Chanifah.

Baca juga: Mimpi Kota Cimahi Targetkan Zero Sampah usai TPA Sarimukti Kebakaran, Mungkinkah?

Menurutnya, upaya-upaya itu perlu dilakukan karena produksi sampah Kota Cimahi mencapai 226 ton per hari, namun setelah berjalannya pemilahan, terjadi pengurangan produksi sampah yang diangkut sebesar 40 persen.

"Kalau hasilnya Alhamdulillah sudah mulai terjadi pengurangan sampah yang dikirim ke TPA Sarimukti Dibandingkan dengan bulan Juli dan Agustus. Terjadi pengurangan produksi sampah sekitar 30-40 persen" ujarnya.

Atas hal tersebut, kata Chanifah, pihaknya akan terus menjalankan program Grak Ompimpah tersebut dan akan menjadikan program berkelanjutan supaya bisa zero atau nol sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti.

Baca juga: DLH Jabar Bikin Langkah Strategis di Masa Transisi Tanggap Darurat TPA Sarimukti, Padatkan Tiga Zona

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved