Kisah Pilu Ibu dan Bayi Meninggal

Ardiansyah Tak Bisa Lihat dan Gendong Anak Kedua Padahal Sudah Panjar Pertunjukan Wayang Golek

Ardiansyah Afandi mengaku, ia dan istrinya, Mamay Maida, sudah sejak jauh hari menyiapkan nama untuk anak kedua mereka.

|
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
Dok Ardiansyah Apandi
Ardiansyah Apandi (30) berziarah ke makam Mamay Maida (27), di TPU Cipeureu , Desa Buanamekar, Kecamatan Cibugel, Kabupaten Sumedang, Senin (2/10/2023). 

TRIBUNJABAR.ID - Ardiansyah Apandi mengaku, ia dan istrinya, Mamay Maida, sudah sejak jauh hari menyiapkan nama untuk anak kedua mereka.

Nama yang dipilih Muhammad Arshad Al Rumi Apandi.

Tak hanya itu, untuk menyambut kelahiran Muhammad Arshad Al Rumi Apandi, mereka juga sudah menyiapkan pertunjukan wayang golek. 

Ardiansyah bahkan telah membayar uang panjar (DP) kepada satu grup wayang golek tersohor dari Bandung untuk tampil di kampung halaman istrinya di Dusun Cipeureu, Cibugel.

"Itu saya berbicara dengan istri. Yang penting DP dulu Rp 5,8 juta, karena dalangnya Yogaswara Sunandar sangat sibuk. Pertunjukannya bisa kapan saja. Sekalian nanti khitanan, dan mudah-mudahan juga kami ada rezeki," kata Ardiansyah, Rabu (4/10/2023). 

Namun, takdir berbicara lain. Istri dan anak kedua mereka meninggal dunia dalam proses persalinan di RSUD Sumedang, Minggu (1/10/2023). 

Selain telah bernazar untuk menyiapkan pertunjukan wayang golek, Ardiansyah mengatakan semua perlengkapan bayi telah disiapkan pula.

Baca juga: Plt Dirut RSUD Sumedang Sebut Ibu dan Bayi Meninggal Saat Persalinan Akibat Emboli Air Ketuban

Belanja-belanja secara online telah dilakukan secara berkala oleh istrinya sebelum proses persalinan.

Bahkan, jika suara pengantar paket terdengar dari halaman, Ardiansyah sudah bisa menebak bahwa isinya untuk si buah hati. 

"Semuanya sudah siap, pakaian, kasur, semuanya sudah siap, ya, balik tinggal nama, saya belum lihat, belum sempat gendong, itu yang disesalkan," katanya. 

Kronologi kejadian

Nyawa Mamay Maida (27), guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) di Sumedang, tak tertolong. Dia meninggal bersama bayi di kandungannya.

Peristiwa itu terjadi saat dia menjalani persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang.

Ardiansyah, suami Mamay, menduga kematian istrinya akibat kelalaian pihak RSUD Sumedang.

Ia mengatakan, istrinya terus dicekoki dengan obat induksi meski kondisinya sudah lemah. 

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved