Plt Dirut RSUD Sumedang Sebut Ibu dan Bayi Meninggal Saat Persalinan Akibat Emboli Air Ketuban

Plt) Direktur RSUD Kabupaten Sumedang dr. Enceng mengatakan pihaknya sudah dan terus berkomunikasi dengan keluarga ibu dan bayi yang meninggal dunia

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Darajat Arianto
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Ilustrasi RSUD Sumedang. Plt Direktur RSUD Kabupaten Sumedang dr. Enceng mengatakan pihaknya sudah dan terus berkomunikasi dengan keluarga ibu dan bayi yang meninggal dunia saat persalinan, Minggu (1/10/2023). 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD Kabupaten Sumedang dr. Enceng mengatakan pihaknya sudah dan terus berkomunikasi dengan keluarga ibu dan bayi yang meninggal dunia saat persalinan, Minggu (1/10/2023).

Dia mengatakan, RSUD Sumedang telah menyampaikan ucapan bela sungkawa serta menyatakan kemungkinan-kemungkinan yang menyebabkan Mamay Maida (30) dan bayinya meninggal dunia.

"Sudah saya sampaikan bahwa SOP sudah dijalankan, masukan dari keluarga akan kami tindaklanjuti, kami masih berkomuniaksi terus," kata Enceng saat dihubungi TribunJabar.id pada Rabu (4/10/2023).

Enceng mengatakan masing-masing pihak perlu proses dan RSUD Suemdang menghargai hal tersebut.

Baca juga: Ibu dan Jabang Bayinya Meninggal di RSUD Sumedang Saat Persalinan, kata Suami Dicekoki Obat Induksi

Enceng mengatakan bahwa dugaan Mamay Maida dan bayinya meninggal dunia saat persalinan karena kelalaian pihak RSUD dan karena pasien memakai BPJS Kesehatan, hanyalah dugaan.

"Ya, itu dugaan saja. Pelayanan tidak dipengaruhi jaminan. Prosedurnya begitu," katanya.

Setelah dilakukan audit medis, Enceng meyebutkan tidak ada unsur kelalaian.

"Penyebabnya, sesuai literatur yang ada adalah Emboli Air Ketuban," katanya.

Emboli air ketuban disebut juga Amniotic Fluid Embolism.

Menurut Wikipedia, kejadian ini adalah kejadian kelahiran yang sangat langka.

Di mana air ketuban masuk ke aliran darah ibu melahirkan.

Reaksinya sangat membahayakan, yakni menyerang sistem pernafasan dan jantung. Keduanya menjadi kolaps bahkan hingga berdarah.

Baca juga: Kisah Pilu Bayi Meninggal Setelah Dilahirkan, Ibunya Ditahan Tak Bisa Bayar Tunggakan Rumah Sakit

Kabar pilu datang dari Sumedang. Seorang ibu yang menjalani persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang meninggal dunia bersama bayinya yang belum sempat lahir.

Suami perempuan berprofesi sebagai guru dengan status PNS itu menduga kematian istrinya akibat kelalaian pihak RSUD Sumedang yang terus "mencekoki" istrinya dengan obat induksi meski kondisi perempuan itu telah lemah.

Ardiansyah Apandi (30) berziarah ke makam Mamay Maida (27), di TPU Cipeureu , Desa Buanamekar, Kecamatan Cibugel, Kabupaten Sumedang, Senin (2/10/2023).
Ardiansyah Apandi (30) berziarah ke makam Mamay Maida (27), di TPU Cipeureu , Desa Buanamekar, Kecamatan Cibugel, Kabupaten Sumedang, Senin (2/10/2023). (Dok Ardiansyah Apandi )
Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved