Komunitas Ekspedisi, Ajak Strangers Trip Bersama

Komunitas Ekspedisi mengajak para peserta yang tidak saling kenal (strangers) melakukan trip bersama. 

Penulis: Nappisah | Editor: Siti Fatimah
istimewa
Komunitas Ekspedisi mengajak para peserta yang tidak saling kenal (strangers) melakukan trip bersama.  

"Anggaplah dari batch ekspedisi ke 86, 10 orang ini pekerja, sedangkan sisanya baru lulus siapa tau mereka bisa bekerja sama," kata Jamil. 

Output yang ditanamkan, katanya, tak sekedar main bareng namun koneksi baru. 

Baca juga: Tim Ekspedisi Seven Summits Indonesia Luncurkan Buku Pendakian 7 Puncak Tertinggi di 7 Benua

Beragam latar belakang yang berbeda, dari setiap peserta Komunitas Ekspedisi, ia selalu mengedepankan bounding. 

"Setelah ekspedisi selalu ingin tahu feedbacknya seperti apa, akhirnya mereka menginginkan adanya games agar tidak jenuh," ujarnya. 

Akhirnya, kata dia, ekspedisi di bacth-90 mengadakan games agar peserta tidak merasa jenuh. 

Games menjadi ajang perkenalan yang dirasa efektif untuk mempererat antar peserta dan melatih kekompakan team. 

"Saat perkenalan selalu memberi afirmasi positif, seperti mengucapkan kata-kata hai teman baru, salam kenal dari aku. Semoga kita menjadi keluarga dalam pertemenan ini dan tidak berakhir sampai ekspedisi selesai. Jangan lupain aku ya, nanti ngumpul-ngumpul lagi," tuturnya. 

Menurutnya, impact yang didapat antar peserta setalah dilakukan games menjadi semakin kenal satu sama lain. 

Ia menuturkan, tak sedikit para peserta berasal dari daerah di luar Jawa. 

Sebagai perantau, hidup di kota orang tentu bukan hal yang mudah. Menjadi rumah kedua bagi para peserta senantiasa ditanamkan oleh Komunitas Ekspedisi

"Budget kita tidak pernah menyentuh angka Rp 100 ribu, paling besar Rp 85 ribu sudah all in tenda, perlengkapan lainnya hingga makan," ujarnya. 

Mahasiswa jurusan Film dan Televisi ini menuturkan, membangun komunitas tentunya bukan hal yang mudah. 

"Saat awal mengundang strangers aga keteteran karena belum ada sistem yang jelas. Ternyata peserta datang dari jarak yang cukup jauh,"katanya. 

Akhirnya, Jamil memetakan peserta sesuai dengan wilayah asal.

"Misal dari daerah timur, barat, utara selatan ditentukan titik kumpul termasuk transportasi, karena ada yang bawa kendaraan dan tidak agar sebagian peserta yang tidak bawa kendaraan dapat dibonceng oleh peserta lain," jelasnya. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved