Komunitas Ekspedisi, Ajak Strangers Trip Bersama

Komunitas Ekspedisi mengajak para peserta yang tidak saling kenal (strangers) melakukan trip bersama. 

Penulis: Nappisah | Editor: Siti Fatimah
istimewa
Komunitas Ekspedisi mengajak para peserta yang tidak saling kenal (strangers) melakukan trip bersama.  

Setelah dua minggu lakukan ekspedisi pertama bersama orang asing, rupanya Jamil pun masih bersemangat kembali mengadakan hal serupa. 

"Akhirnya buka lagi batch 87 dengan total 47 orang. Setelah selesai, kembali terpikir membuat agenda yang sama dengan menyatukan batch 86 dan 87," ujar Jamil. Kegiatan yang dibuat untuk menyatukan dua bacth, menggelar camping ceria vol I. 

"Selain ingin ngobrol atau interaksi, aku ingin memenuhi wishlist teman-teman," katanya. 

Ekspedisi terjus berjalan hingga batch 88, stranger yang tergabung dengan latar belakang berbeda. 

"Bahkan ada peserta master chef season 5, dia bantu buat masak dan masakannya perfect," katanya. 

Masih mengenyam pendidikan di Universitas Widyatama, Jamil menjalankan kewajibannya sebagai mahasiswa. 

"Waktu itu ada UAS membuat film documenter, waktunya tinggal satu minggu untuk mengumpulkan tugas. Terpikirkan untuk membuat film documenter Komunitas Ekspedisi," ungkapnya. 

Tempat yang dituju saat itu di Kabupaten Bandung Barat, Parongpong untuk lakukan camping ceria vol II. 

"Menariknya, saat camping langitnya berubah. Bukan hitam tapi biru dan langitnya full dengan bintang," ujarnya. 

"Sebelumnya, salah satu peserta ekspedisi berkeinginan camping dengan melihat bintang yang banyak karena hari terakhirnya di Bandung," katanya. 

Sepanjang perjalanan, ia tidak berhenti mengucap syukur dengan penampakan langit yang cantik. 

Baca juga: Ayu Laksmi, Perempuan Satu-Satunya Yang Ikut Ekspedisi Kayak Laut Wanadri Mengelilingi Flores

"Semakin malam semakin cantik, saat dicek rasi bintangnya ternyata sedang milky way. Kita memutuskan untuk mengambil foto saat melihat hasilnya semua histeris, karena secara tidak langsung memenuhi list peserta," ungkapnya. 

Jami mengatakan, momentum tersebut menggugahnya untuk mewujudkan keinginan para peserta. 

Jamil tak menampik, ketidak sengajaannya dalam mengumpulkan orang asing belum terpikir tujuan dari ekspedisi yang dilakukan. 

"Sebenernya visi yang aku inginkan adalah koneksi, karena yang paling mahal dari hubungan adalah koneksi apalagi ini stranger," ujarnya. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved