PMII Cianjur Sesalkan Tindak Kekerasan Terhadap Kadernya oleh Oknum Diduga Kolega Bupati Cianjur

Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kabupaten Cianjur menyayangkan kejadian tindak kekerasan terhadap kadernya yaitu Alief Irfan

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Darajat Arianto
Dok. PMII Kabupaten Cianjur
Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Cianjur. 

Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Cianjur menyayangkan kejadian tindak kekerasan terhadap kadernya yaitu Alief Irfan.

Diketahui Kader PMII yang berasal dari Komisariat Universitas Suryakancana tersebut mengalami aksi kekerasan, setelah mengkritisi kegiatan umrah bareng pejabat Pemkab Cianjur.

Ketua PC PMII Kabupaten Cianjur Eko Idham mengatakan, aksi kekerasan tersebut menjadi catatan buruk dan mencederai demokrasi dan hak kebebasan berpendapat di muka umum yang sudah dijamin undang-undang.

"Ini merupakan hal yang tidak baik dan menjadi tanda bahwa demokrasi di Kabupaten Cianjur masih sangat rendah," kata dia melalui keterangan tertulisnya.

Eko mengatakan, paska kejadian dia pun menghubungi kadernya untuk mengkonfirmasi kejadian tersebut.

"Pasca kejadian saya menghubungi sahabat Alief, memang benar dirinya mengalami kekerasan fisik tersebut," ujarnya.

Baca juga: Kasus Dugaan Mahasiswa Korban Kekerasan Kolega Bupati Cianjur, Polisi Periksa Tiga Saksi

"Jika melihat secara kronologisnya, ada indikasi penjebakan yang dilakukan oleh orang dekat Bupati Cianjur sehingga kami menduga kejadian ini dilakukan secara terencana dan sistematis," katanya.

Ia menambahkan, kejadian tindak kekerasan tersebut berawal ketika Alief sedang berbicara dengan orang dekat Bupati Cianjur, tidak lama berselang ia dihampiri oleh beberapa orang dan aksi kekerasan tersebut terjadi.

"Kami tentu sangat menyayangkan atas aksi kekerasan yang menimpa sahabat kami, Alief," ujar Eko.

"Pasalnya, ini bukan hanya kekerasan saja, tapi juga tentang nilai kebebasan berpendapat yang dicederai. Ini menjadi salah satu tanda bahwa demokrasi di kabupaten Cianjur masih rendah dan tidak baik-baik saja," ucapnya.

Selain itu, ia mengatakan atas kejadian tersebut Alief telah melaporkannya ke pihak kepolisian.

Pihaknya mendesak agar aparat kepolisian mengusut tuntas kasus kekerasan tersebut.

"Tentunya kami meminta kepada pihak kepolisian Kabupaten Cianjur untuk terus mengawal dan mengusut tuntas kejadian kekerasan yang menimpa sahabat Alief," katanya.

Baca juga: Soal Pemanggilan Cak Imin, PC PMII Garut Tekankan KPK Jangan Jadi Alat Gebuk Lawan Politik

"Atas kejadian ini, kami siap menjaga dan memastikan bahwa kader-kader PMII Cianjur mendapatkan perlindungan hukum," ucap Eko.

Dia menambahkan, apabila kepolisian tidak segera mengusut kasus tersebut, pihaknya akan menginstruksikan seluruh kader dan anggota PMII Cianjur mengambil 2 SKS di jalan. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved