Kasus Kematian Anak Perwira Menengah di Lanud Halim, Polisi Periksa 18 CCTV, Libatkan Ahli Kimia

Polisi sudah mengecek 11 kamera pengawas untuk mengungkap kasus meninggalnya anak Perwira Menengah (Pamen) TNI AU berinisial CHR (16).

Editor: Giri
net
ilustrasi - Polisi sudah mengecek 18 kamera pengawas untuk mengungkap kasus meninggalnya anak Perwira Menengah (Pamen) TNI AU berinisial CHR (16). 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Polisi sudah mengecek 18 kamera pengawas untuk mengungkap kasus meninggalnya anak Perwira Menengah (Pamen) TNI AU berinisial CHR (16).

CHR meninggal di di Pos Spion Ujung Landasan 24 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

"Kemarin kita sudah mengecek 11 kamera pengawas (CCTV) yang ada di sekitar tempt kejadian perkara (TKP), hari ini kami tambah tujuh titik kamera CCTV. Jadi total ada 18 CCTV," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Leonardus Simarmata, di Mapolres Metro Jakarta Timur, Rabu (27/9/2023).

Namun, polisi belum berhasil menemukan penyebab maupun motif peristiwa yang terjadi pada Minggu (24/9/2023).

Ia akan melakukan pendalaman dengan menggunakan metode scientific crime investigation.

"Kami tidak mau terburu-buru karena ini harus diungkap secara scientific, tidak bisa dilakukan secara asumsi atau dugaan," ujarnya.

Menurut Leonardus, pihaknya mengetahui update status dari akun games Roblox milik CHR, yang memiliki makna perihal kematian.

Baca juga: Kisah Pria di Klaten Pulang ke Rumah usai Hilang 17 Tahun, Keluarga Sudah Buat Surat Kematian

“Ditemukan status di Roblox korban bertuliskan 'Hi, if you see this, I Probably Already Dead' yang artinya 'Hai, jika kamu melihat ini, saya pikir saya sudah meninggal’ itu yang di-update oleh CHR,” katanya.

Leonardus menjelaskan pihaknya akan berkoordinasi dengan asosiasi psikologi forensik untuk mengetahui motif daripada kejadian tersebut.

“Hingga saat ini tim penyidik dari Polres Metro Jakarta Timur bersinergi dengan SatPom Lanud Halim Perdanakusuma, Subdit Jantanras, dan Ditkrimum Polda Metro Jaya masih melakukan penyelidikan secara intensif profesional dan transparan,” tuturnya.

Leonardus menuturkan beberapa tim khusus dari kepolisian untuk melakukan identifikasi secara spesifik bagian penyelidikan.

Pertama, pihak Fisika Forensik Puslabfor Bareskrim Polri akan dikerahkan secara khusus untuk investigasi mengenai kasus kebakarannya.

Dilanjut jajaran kimia biologi dan forensik Puslabfor Bareskrim Polri untuk melakukan pengecekan dan pengolahan TKP yang ada.

“Kemudian tindak lanjut yang akan kami lakukan hari ini, kami akan melakukan klarifikasi terhadap wali kelas korban, guru bimbingan konseling, dan juga teman kelasnya,” ucapnya.

“Kedua, kami akan mengirimkan handphone, PC, dan juga tab, serta laptop korban untuk dilakukan pemeriksaan secara digital forensik ke Puslabfor Bareskrim Mabes Polri,” ucapnya.

Baca juga: Dokter Forensik RSUD Cianjur Sulit Identifikasi Penyebab Kematian Bocah 8 Tahun yang Tinggal Tulang

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved